Banyumas, Gatra.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Soekarjo, Purwokerto, Jawa Tengah meliburkan seluruh tenaga medis yang berinteraksi dengan pasien dalam pengawasan virus Corona atau Covid-19 yang meninggal dunia, Sabtu sore.
Kepala Bagian Umum RSUD Margono Soekarjo, dr Veronica Dwi Winahyu mengaku tidak tahu pasti jumlah yang diliburkan. Tetapi, dari keseluruhan tim yang bertugas di ruang isolasi perawatan PDP Covid-19, jumlah yang diliburkan mencapai belasan orang. Itu termasuk dokter dan perawat yang berinteraksi dengan pasien yang meninggal dunia tersebut. “Ini untuk sementara kita liburkan dulu. Kemarin berapa orang ya, itu soalnya tim sih ya ,” katanya, Minggu malam.
Namun begitu, dia pun menegaskan bahwa pasien tersebut belum tentu positif Corona. Pasalnya, pihak RSUD Margono masih menunggu hasil lab dari Laboratorium Kemenkes, Jakarta. Langkah meliburkan tenaga medis adalah upaya untuk mengantisipasi, jika ternyata pasien tersebut memang positif Covid-19. “Dan kita juga masih menunggu hasil lab, Mas. Karena pasien yang itu (dua lainnya), itu juga datang pada Kamis dan Jumat,” ucapnya.
Veronica mengungkapkan, sementara ini diagnosa medis menyimpulkan bahwa pasien tersebut meninggal dunia karena gagal napas. Ia pun menegaskan, gagal napas tidak semata identik dengan Corona, melainkan penyakit lainnya, seperti TBC dan lain sebagainya. Karenanya, tim juga menelusuri penyakit bawaan pasien tersebut.
“Ini kita juga sedang lacak, Mas. Apakah ada penyakit yang sebelumnya diderita. Karena pasien tersebut di Margono hanya 12 jam. Dari jam 3 pagi, hingga pukul 15.45 meninggal dunia,” jelasnya.
Veronica menambahkan, saat ini tim juga masih merawat intensif dan mengisolasi dua pasien suspect virus Corona. Namun, sama seperti pasien Covid-19 yang meninggal dunia, status dua pasien yang berasal dari Banjarnegara dan Cilacap itu juga diketahui apakah positif atau negatif Corona. Sebab, kedua pasien baru datang pada Kamis dan Jumat. Sampel swab dikirim dikirim hari itu juga dan butuh waktu perjalanan.