Kupang, Gatra.com - Pihak Konsulat Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) di Kupang membantah kabar sudah adanya Virus Corona di negaranya. Penegasan ini dikemukan menyusul rencana Pempov Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menutup pintu masuk tapal batas dari Timor Leste ke Indonesia karena Virus Corona.
“Sampai saat ini belum ada indikasi Virus Corona atau Covid -19 masuk Timor Leste. Walau belum ada virus ini namun Pemerintahan Rebublik Demokratik Timor Leste (RDTL) terus melakukan berbagai upaya antisipasi dan pencegahan,” kata Konsulat RDTL di Kupang, Jesuino Dos Reis Matos kepada Gatra.com, Minggu (15/3).
Menurut Zito, sapaan Jesuino tidak ada indikasi virus Corona ini dikemukakan langsung oleh pihak WHO di Timor Leste.
“Pihak WHO di Dili sudah mengumumkan secara resmi bahwa belum ada Virus Corona di Timor Leste. Ini lembaga resmi yang ikut mengurus kasus Virus Corona ini yang mempublikasikan. Masyarakat kami di sana yang awalnya galau akhirnya jadi tenang ,” jelas Jesuino Dos Reis Matos
Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu ada informasi bahwa di Timor Leste ada virus Corona, namun ternyata informasi itu tidak benar. Otoritas di Negara ini juga sudah melarang masuk warga Negara asing ke Timor Leste yakni dari China,Iran, Italia dan Korea Selatan.
"Saat itu memang ada satu warga Italia yang sakit. Namun, setelah diperiksa warga Italia itu negatif corona. Informasi itu beredar dan seolah-olah bahwa di Timor Leste ada Virus Corona. Negara kami juga untuk sementara melarang masuk Cina, Iran, Italia dan Korea Selatan," katanya.
Lebih lanjut, Jesuino Dos Reis Matos menegaskan bahwa Perdana Menteri Timor Leste, Taur Matan Ruak sudah menyampaikan ke publik internasional bahwa akan mengisolasi wilayah negaranya jika teriindikasi adanya Virus Corona ini.
“Otoritas pemerintahan Negara Timor Leste tegas. Jika ada indikasi ada warga yang terpapar Virus Corona, maka akan diisolasi. Warga Timor Leste dilarang keluar ke negara lain ,” ujarnya.
Menyangkut sikap Pemprov NTT yang menyatakan akan menutup pintu masuk tapal batas, Jesuino Dos Reis Matos memahami.
"Saya paham maksud pernyataan Pak Gubernur NTT. Wajar kalau beliau memikirkan nasib rakyatnya. Kalau hal itu benar-benar terjadi tentunya itu wewenang pihak berkompoten Negara Timor Leste dengan Indonesia. Jadi untuk itu saya no comment,” kata Jesuino Dos Reis Matos.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, Sahat Sitorus mengatakan sejak awal Januari 2020 sampai sekarang pihaknya terus mensosialisasikan kepada 9.969 WNI untuk terus mawas diri terhadap indikasi Virus Corona ini.
“Sejak Januari sampai sekarang kami terus aktif mensosialisaikan melalui media sosial FB KBRI kepaga 9.969 WNI untuk menjaga stamina, cuci tangan, bersih diri, hindari makan makanan mentah sesuai petunjuk WHO ,” kata Sahat.
Lebih lanjut, Sahat Sitorus mengemukakan bahwa pihaknya bersama menteri Kesehatan Timor Leste terus bahu membahu memantau WNI yang ada di bekas Provinsi Indonesia ke-27 ini.
“Kami bersama pihak Kemenkes terus memantau aktivitas WNI di Timor Leste. Dalam dua pekan terakhir ini terdapat 5 suspected case di Timor Leste. Namun pihak Kemenkes menyatakan semua negatif Covid-19 setelah sampel diperiksa di Darwin, Australia,” jelas Sahat Sitorus.
Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya, Pemerintah Provinsi NTT akan menutup semua pintu masuk, perbatasan Indonesia dengan Timor Leste. Penutupan ini untuk mengantisipasi masuknya Virus Corona baru Covid-19.