Mataram, Gatra.com - Sebanyak 24 warga Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini masuk dalam status orang dalam pemantauan (ODP) dugaan suspect Virus Corona. 24 orang dimaksud masuk dalam kategori 109 ODP oleh Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB. Dari jumlah tersebut, 85 orang di antaranya dinyatakan negatif.
"Sisanya 24 ODP masih dalam pemantauan di rumah masing-masing, maupun RSUD NTB. Sementara 8 orang yang dinyatakan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) seluruhnya negatif. Ruang isolasi Covid-19 di NTB saat ini kosong. Baik orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dengan pengawasan (PDP). Mereka berada di rumah masing-masing ataupun di rumah sakit tetapi belum ada yang positif COVID-19,” demikian Kepala Dinas Kesehatan NTB dr Nurhandini Eka Dewi di Mataram, Sabtu (14/3).
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah ini mengungkapkan, orang yang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit. Namun, orang pada kategori ini sempat bepergian ke negara episentrum corona atau sempat melakukan kontak dengan orang diduga positif corona sehingga harus dilakukan pemantauan. Sedangkan PDP merupakan orang yang sudah menunjukan gejala sakit seperti demam, batuk, pilek, dan sesak nafas sehingga dilakukan pengawasan ketat.
”Kami mengimbau masyarakat NTB agar tetap tenang namun waspada. Pemerintah Provinsi NTB telah melakukan berbagai tindakan pencegahan dan persiapan penanganan yang tepat terkait Covid-19 . Sejauh ini, Provinsi NTB telah memiliki 4 Rumah Sakit yang menjadi rujukan resmi terkait virus corona yakni, RSUD Provinsi NTB, RSUD Selong Lombok Timur, RSUD Bima, dan RSUD Manambai Sumbawa. RSUD Praya sendiri tengah melakukan persiapan untuk menjadi rumah sakit ke-lima di Provinsi NTB yang menjadi rumah sakit resmi rujukan COVID-19,” ujar Eka.
Menurut Eka, sejumlah rumah sakit tersebut telah dinyatakan telah siap untuk menangani Covid-19. Dia menyebutkan, Alat Pelindung Diri (ADP) dan ruang isolasi sudah tersedia di rumah sakit tersebut meskipun dalam jumlah terbatas. “Setiap Rumah Sakit Daerah di NTB telah memiliki satu sampai dua set ADP Corona. Satu set bisa untuk 2 hingga 4 orang," uangkap dia.
Eka menambahkan, Dinas Kesehatan NTB telah mengirim surat ke Kementerian Kesehatan terkait APD. Pihaknya juga meminta 500 biji per-rumah sakit yang menjadi RS rujukan corona. Dikes NTB nantinya akan segera mendistribusikannya ke kabupaten/kota sebanyak yang dibutuhkan.
Terkait dengan satuan unit pendidikan seperti sekolah atau madrasah untuk pencegahan sebaran virus corona di sekolah, pihaknya dalam waktu dekat akan segera membehasnya bersama Dinas Pendidikan NTB dan stakeholder terkait.