Solo, Gatra.com – Pasca Solo ditetapkan berstatus kejadian luar biasa (KLB), Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Surakarta mengimbau agar kegiatan peribadahan dilakukan secara cepat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di kota Solo.

Sikap ini langsung diambil Kemenag Solo pasca ada rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Solo. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Solo Musta’in Ahmad yang turut serta dalam rapat tersebut mengimbau agar tempat ibadah menyederhanakan durasi ibadahnya.

”Untuk kegiatan keagamaan baik di masjid maupun gereja kami himbau mempercepat ibadahnya. Kami akan berkoordinasi dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan Dewan Masjid terlebih dulu bagaimana syariatnya,” ucapnya usai mengikuti Rakor Forkominda untuk penetapan Solo KLB Jumat (13/3) malam.

Rencananya untuk salat Jumat akan dipercepat. Selain itu dihimbau bagi masjid agar menggulung semua karpetnya. ”Lebih baik tanpa karpet dulu, jadi salatnya di lantai. Tapi setiap hari lantainya dipel dan dibersihkan,” ucapnya.

Selain itu Kemenag juga menghimbau agar masyarakat menunda atau membatalkan kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak orang. Seperti halnya pengajian, kebaktian umum, rapat keagamaan dan kegiatan lainnya.

”Untuk ASN dari Kemenag yang merasa tidak sehat, diimbau agar tidak masuk kerja terlebih dahulu,” ucapnya.

Sedangkan lembaga pendidikan yang berada di bawah Kemenag juga diimbau agar tidak melangsungkan kegiatan belajar mengajar. Seperti halnya Pondok Pesantren yang harus mengkondisikan santrinya untuk belajar dalam pondok saja.

”Untuk jadwal UNBK tetap dilangsungkan. Dan yang paling penting kami meminta agar tidak bersalaman dan cipika-cipiki terlebih dahulu,” ucapnya.

Ditambahkan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo akan membantu untuk berkoordinasi dengan gereja-gereja di Solo. ”Nanti kami bantu koordinasi juga,” ucap Rudy.