Solo, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo memerintahkan untuk karantina mandiri terhadap orang yang melakukan kontak pada pasien positif corona yang dirawat di RSUD dr Moewardi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona di Kota Solo.
”Kami sudah melakukan tracking pada yang melakukan kontak erat dan kontak dekat dengan pasien. Kebetulan setelah pulang seminar mereka langsung sakit, jadi tidak kontak dengan banyak orang,” ucap Kepala DKK Siti Wahyuningsih saat ditemui Jumat (13/3) sore.
Penanganan ini dilakukan agar mereka yang melakukan kontak dengan orang yang positif corona juga bisa istirahat. ”Selain itu kalau mereka terinfeksi, mereka bisa memutus kontak dengan orang luar dan melokalisir virus agar tidak meluas penyebarannya,” katanya.
Pasien yang dirawat di RSUD dr Moewardi ini sebelumnya juga memeriksakan diri di beberapa rumah sakit. Ada 62 orang yang tercatat melakukan kontak dengan dua pasien yang dinyatakan positif corona ini.
Rinciannya, sebanyak 16 tenaga medis dari RS dr Oen Kandang Sapi, 15 tenaga medis dari RS dr Oen Solo Baru, Klinik Mojosongo 6 orang. ”Sedangkan dari pihak keluarga, untuk pasien yang beralamat di Kadipiro ada 12 orang, sedangkan pasien yang tinggal di Semanggi ada 13 orang yang termasuk karyawan,” ucap Siti.
Sejauh ini mereka yang dikarantina dilarang meninggalkan rumah dan diminta melaporkan kondisi kesehatannya setiap hari. DKK juga menugaskan personel dari Puskesmas untuk melakukan pemantauan setiap hari dan memberikan suplemen kesehatan.
”Kita sepakati mereka harus melaporkan kondisinya setiap hari maksimal jam 09.00 WIB. Kalau kondisi memburuk mereka langsung dilarikan ke rumah sakit. Karantina diberlakukan selama 14 hari,” ucapnya.