Maumere, Gatra.Com - Untuk membantu memerangi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus merenggut 13 orang, selain penanganan oleh tim medis, Pemerintah Kabupaten Sikka juga merekrut Tenaga Kerja Sukarela (TKS) untuk membersihkan sampah disetiap Kelurahan di wilayah Kota Maumere untuk memberantas nyamuk.
“Untuk membantu memberantas penyakit wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui Dinas Lingkungan Hidup kami akan merektur 100 tenaga kerja sukarela (TKS). Tugas mereka membersihkan sampah pada setiap Kelurahan di kota Maumere. Proses perekrutan dan seleksi sementara berlangsung,” kata Bupati Sikka Roby Idong ( 13/3).
Sementara bagi 100 TKS yang lolos seleksi lanjut Bupati Roby akan bekerja selama satu bulan dan dikerjakan dalam waktu 1 x 24 jam, dengan sistem shift (bergantian). Para TKS akan diberikan insentif sebesar Rp750.000 termasuk makan.
“Tugas yang akan dilaksanakan oleh TKS diantaranya mengakut sampah dari TPS menuju mobil dan selajutnya dibuang ke TPA. Hingga saat ini armada yang siap beroperasi diantaranya mobil pengakut sampah, tangki air dan kontainer,” jelas Roby Idong
Penempatan 100 TKS ini ujarnya juga disesuaikan dengan jumlah produk sampah disetiap Kelurahan. “ Mereka ditempatkan di sesuai produk sampah disetiap Kelurahan. Ada yang bisa 2 orang dan ada yang bisa lebih dari itu ,” ujarnya.
Menyangkut perkembangan penyakit demam berdarah di Kabupaten Sikka yang masuk status KLB Bupati Roby dengan bantuan tenaga kerja sukarela dan gerakan serentak ASN membersihkan lingkungan, sejauh ini sudah mulai menurun.
“Kondisi semakin membaik. Jumlah kasus DBD secara perlahan mulai menurun. Sebagian Tim medis yang dikirimkan Kemenkes juga sebagian sudah pulang Jakarta. Ini berarti kondisi semakin membaik dan kami harapkan secepatnya kembali normal. Tidak menjadi status KLB lagi,” tutur Roby Idong.
Data yang dihimpun Gatra.Com hingga Jumad 13 Maret 2020 di Provinsi NTT tercatat 3.284 penderita penyakit DBD ini dengan korban 39 orang meninggal dan 13 korban diantaranya berasal dari Kabupaten Sikka.
Seperti diberitakan Gatra.Com sebelumnya Kabupaten Sikka masuk status KLB untuk wabah penyakit DBD. Tercatat 13 orang warga Sikka meninggal dari total 39 korban meninggal DBD di NTT.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia memberikan bantuan 36 tenaga medis untuk membantu melayani pasien DBD yang membludak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah berstatus kejadian Luar Biasa (KLB). Rinciannya, 20 orang dokter dari TNI AD, 10 orang dokter dari Kementerian Kesehatan RI dan enam tenaga medis. Tercatat, dari Kabupaten Sikka sebanyak 13 orang meninggal dari total 32 penderita DBD yang meninggal di NTT.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, saya datang ke Kabupaten Sikka melihat langsung perkembangan wabah penyakit DBD. Saya membawa 36 orang tenaga medis untuk membantu penanganan pasien DBD yang sudah masuk status KLB ,” kata Menteri Kesehatan Dr dr. Terawan Agus Putranto ketika melihat dari dekat para pasien DBD di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Senin (9/3).
Selain membawa 36 tenaga medis, Menteri Terawan juga memberikan bantuan logistik berupa, 1 buah mesin fogging, 75 raket electrik, 30 liter insektisida, 1.000 test RDT, repellent sebanyak 250, PMT 1 ton, cairan infus sebanyak 1.500 botol dan jarum Infus sebnayak 1.000.
“Selain tenaga medis, saya membawa bantuan logistik untuk membantu mengatasi KLB demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sikka,” jelas Dr dr. Terawan Agus Putranto.
Reporter: Antonius Un Taolin