Home Ekonomi Corona Makin Meluas, Menkeu Lebarkan Defisit Sampai 2,5%

Corona Makin Meluas, Menkeu Lebarkan Defisit Sampai 2,5%

Jakarta, Gatra.com - Dampak wabah virus Corona baru atau Covid-19 yang kini telah melanda sedikitnya 100 negara di dunia telah membuat kondisi perekonomian global menjadi tidak menentu. Hingga pada akhirnya, kondisi itu merembes ke Indonesia dan membuat kondisi ekonomi dalam negeri berada dalam guncangan besar.

Untuk meminimalkan dampak pendemi asal Wuhan, China tersebut, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan terkait pemberian stimulus. Setelah memberikan stimulus pertama, yang diberikan untuk sektor pariwisata, kini pemerintah kembali memberikan stimulus jilid dua. Kali ini untuk sektor produksi, dengan nilai total yang diberikan mencapai Rp22,5 triliun.

Selain stimulus, pemerintah juga berencana untuk melebarkan defisit hingga 2,5 persen atau 0,8 persen dari total gross domestic product (GDP) atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Dengan nilai sama dengan Rp125 triliun dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kalau dari APBN, kita lihat dan berencana bahwa APBN kita mungkin akan meningkat 2,5 persen, 0,8 persen GDP, dari total plan Rp12 triliun sendiri," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (13/3).

Bendahara negara itu menjelaskan, pihaknya melebarkan defisit karena penerimaan negara terus menurun, karena terhambatnya sektor impor dan ekspor. Meski dalam keadaan seperti itu, pemerintah harus tetap menggenjot belanja, yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan konsumsi domestik.

"Karena belanja tidak ada rem, sehingga penerimaan menurun, makanya kita relaksasi defisit, makanya kita lihat APBN memberi dampak 0,8 persen dari GDP," imbuh dia.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merinci, hingga saat ini pemerintah telah memberikan stimulus untuk mengurangi dampak virus Corona dengan nilai total sebesar Rp158,2 triliun. Dengan rincian stimulus jilid satu sebesar Rp10,3 triliun, stimulus jilid dua sebesar Rp22,9 dan pelebaran defisit sebesar Rp125 triliun.

155