Semarang,Gatra.com - Satu pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia di RSUD Moewardi Surakarta diketahui berkunjung ke Kota Bogor untuk mengikuti seminar sebelum akhirnya dirawat dengan keluhan menderita demam dan batuk.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter Spesialis Paru Paru RSUD Moewardi Surakarta, dr Harsini dalam konferensi press di kantor Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Kamis (12/9).
"Sebelumnya kami merawat dua PDP berjenis kelamin laki-laki, asal Jawa Tengah. Dua-duanya tidak pernah berpergian ke luar negeri, dan kebetulan sama-sama mengikuti salah satu seminar di Kota Bogor Jawa Barat sebelum akhirnya mengeluhkan batuk dan demam hingga akhirnya di rujuk ke RSUD Moewardi," ujarnya.
Ia menyebutkan, salah satu pasien PDP yang meninggal dunia, Rabu (11/3) kemarin belum dapat ditetapkan statusnya. Sementara satu PDP yang lain, hingga saat ini berada dalam kondisi yang baik.
"Satu yang meninggal belum kami dapat kami pastikan apakah positif Covid-19 atau tidak sebab kami masih menunggu hasil dari Litbangkes. Sementara untuk PDP yang satunya dalam kondisi yang baik dan stabil," sebutnya.
Saat ini, katanya, ia tengah melakukan tracking dan pengawasan pada orang-orang yang berhubungan dengan dua PDP tersebut.
"Kita sedang lacak siapa saja yang pernah berhubungan dengan keduanya," imbuhnya.
Ia menambahkan, salah satu PDP yang meninggal telah dikuburkan sesuai dengan prosedur, yakni mayat langsung dibawa ke pemakaman, dibungkus plastik dan tidak boleh dilihat oleh anggota keluarga untuk meminimalisir penularan yang mungkin terjadi.
Diketahui, hingga saat ini sudah ada dua PDP di Jawa Tengah yang meninggal dunia, yakni di RSUP dr Kariadi Semarang, dan RSUD Moewardi Surakarta.