Semarang, Gatra.com – Pembangunan properti diperkirakan akan terganggu dengan semakin merebaknya virus corona di Indonesia dan di negara-negara lain. Hal itu karena bahan baku pembuatan bahan bangunan yang masih sebagian besar impor.
Wakil Ketua DPD REI Jawa Tengah Bidang Humas, Promosi, dan Publikasi, Dibya K Hidayat mengatakan, bahan baku bangunan seperti pembuatan besi, semen dan lainnya masih impor khususnya dari Tiongkok. “Itu sangat tidak baik dalam kondisi seperti ini, “ katanya saat ditemui di pameran perumahan Property Expo Semarang ke 3 di Mal Paragon Semarang, Kamis (12/3)
Dia menjelaskan, saat ini memang belum begitu dirasakan adanya ganguan pasokan bahan baku, karena masih ada stok. Namun, seiring dengan ditutupnya kran impor khusus dari Cina, akan memberikan dampak serius.
“Tapi kan lama-kelamaan stok akan habis, dan kalau stok habis pastinya pembangunan rumah akan terganggu karena tidak adanya bahan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap, pemerintah segera melakukan langkah antisipasi, karena jika dibiarkan sampai stok habis, maka yang terganggu tidak hanya pembangunan perumahan tapi juga pembangunan infrastruktur khususnya jalan.
Disisi lain kata dia, dampak virus corona juga diperkirakan akan menurunkan daya beli masyarakat. “Dengan adanya corona, kondisi ekonomi pasti terpengaruh dan akan melemah, karena masyarakat pastinya akan lebih memilih menahan pengeluaran,” ucapnya.
Ia menambahkan, dalam menghadapi isu corona, pemerintah akan melonggarkan perbankan termasuk suku bunga. Dia berharap, untuk menjaga iklim investasi properi tertap berjalan, suku bunga bisa turun, sehingga menarik minat masyarakat.
“Sekarang suku bunga masih sekiar 7-8 persen, harapan kami bisa sampai di angka 6 persen sehingga semakin menarik, bagi masyarakat,” katanya.