Sleman, Gatra.com - Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ronny Martien menyarankan masyarakat membuat sendiri hand sanitizer atau cairan pembersih tangan dari daun sirih.
Menurut Ronny, air rebusan daun sirih menjadi alternatif mengatasi langka atau mahalnya hand sanitizer di pasaran. Meski kurang efektif membunuh kuman, cairan daun sirih dapat menangkal kuman lebih lama.
"Daun sirih secara historis oleh masyarakat dipercaya mampu membunuh bakteri. Saya sendiri di rumah membuat hand sanitizer dari rebusan lima sampai tujuh lembar daun sirih," kata Ronny saat ditemui Gatra.com di laboratorium Fakultas Farmasi, Kamis (12/3)..
Menurutnya, di tengah kekhawatiran terpapar virus Corona Covid-19, masyarakat sebenarnya bisa membuat hand sanitizer sendiri. Selain daun sirih, jahet, kunyit, dan empon-emponan atau tanaman obat lain bisa digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terpapar virus Corona.
"Dengan membuat sendiri hand sanitizer berbahan herbal di lingkungan kita, seharusnya masyarakat tidak perlu panik dengan kelangkaannya," kata Ronny.
Saat ini, Ronny dan tim UGM mengembangkan hand sanitizer spray nanopolimer berbahan herbal daun sirih. Ronny menjelaskan, produk berlabel "Piperantis" ini dikembangkan sejak tahun lalu. Produk ini bebas alkohol karena menggabungkan infusan daun sirih dengan kitosan.
Meski dikenal sebagai penangkal virus atau bakteri, daun sirih belum tersentuh teknologi. Untuk inovasi ini, teknologi nano diterapkan karena partikel daun sirih memiliki kelarutan relatif rendah dalam air.
Partikel nano daun sirih kemudian diolah menjadi kapsul nano dengan ukuran partikel 246,9 nm yang memiliki efisiensi penyerapan 23,36 persen. Dalam ukuran ini, partikel nano daun sirih mampu menghambat sediaan nanopolimer terhadap bakteri Staphylococcus auerus dan Escherichia coli sebesar 7,85 milimeter dan 9,61 milimeter.
"Ukuran ini lebih efektif masuk ke membran dinding bakteri. Bahkan dibandingkan dengan hanya menggunakan rebusan, proteksi yang diberikan dalam bentuk partikel sirih dalam bentuk nano jauh lebih lama," katanya.
Menurut Ronny, produk ini sudah ditawar beberapa perusahaan besar. Namun, kata dia, produk ini akan dipasarkan langsung ke masyarakat. Ronny yakin produk ini dapat menjadi alternatif untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya hand sanitizer di pasaran sebagai dampak penyebaran virus Corona.