Kudus, Gatra.com - Puluhan gentong air dari 51 sumber mata air yang berbeda, diusung secara berarakan dalam Kirab Banyu Panguripan yang bermuara di kompleks Menara Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (11/3).
Dalam tradisi yang sudah turun-temurun dan menjadi local wisdom itu, para peserta kirab mengenakan busana Kudusan yang merupakan satu di antara seperangkat pakaian tradisional di kabupaten berjuluk Kota Kretek.
Kirab banyu panguripan yang merupakan bagian dari acara Ta'sis Masjid Al Aqsha Menara Kudus ke 485 ini dimulai dari kawasan Alun-alun Simpang Lima Tujuh dan berakhir di kompleks Menara Kudus. Sesampainya di kompleks Menara Kudus, air yang bersumber dari 51 air sumur yang tersebar di Kudus itu dijadikan satu dalam wadah khusus untuk kemudian didoakan.
Ketua Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus, KH Em Najib Hassan mengatakan, kirab banyu panguripan ini bertujuan untuk menyatukan kembali air yang tersebar kedalam satu kesatuan.
"Kirab banyu panguripan ini, tidak lepas dari sumber air ini yang dipandegani leluhur-leluhur yang sebagian besar adalah ahli waris Mbah Sunan Kudus. Sehingga kirab ini menyatukan kembali kepada pokok atau sumber utamanya," ujarnya, Rabu (11/3).
Selain terus melestarikan budaya yang diwariskan para pendahulu, dalam kegiatan tersebut juga dilangsungkan gerakan penghijauan di sekitaran sumber mata air.
"Gerakan tanam pohon, sumber kehidupan kita harapkan bisa tumbuh di sekitar belik. Sumber mata air tidak lepas dari subur keadaan di sekitarnya," jelasnya.
Setelah malalui ritual dan doa-doa khusus yang ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Air yang telah disatukan itu pun dibagi-bagikan kepada para ribuan pengunjung. Uniknya, wadah yang ditujukan kepada para peziarah itu berbentuk menara.
"Kita buat kendi sedemikian rupa sehingga menyerupai menara dan bisa menampung banyu panguripan," tuturnya.
Sontak, ribuan warga yang telah mengantre dari pagi berebut untuk mendapatkan banyu panguripan atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan air kehidupan. Apalagi, sebagian masyarakat meyakini jika air dari 51 sumber mata air yang telah didoakan itu memiliki khasiat.
"Bagaimanapun air ini memang dianggap punya kekuatan fataniyah luar biasa karena sumur-sumur ini dibuat oleh Mbah Sunan Kudus, belum lagi telah didoakan terlebih dahulu,"sebutnya.