Yogyakarta, Gatra.com - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi kembalinya keris Pangeran Diponegoro 'Kiai Naga Siluman' dari Kerajaan Belanda. Keris itu tak harus disimpan di Keraton Yogyakarta.
Meski artefak milik pangeran di Keraton Yogyakarta, Sultan HB X menyatakan tak tahu menahu seluk-beluk keris itu. "Enggak tahu aku. Aku kan ora nompo (aku kan tidak menerima keris itu). Ya enggak ngerti, aku belum lahir," kata Sultan usai menerima kunjungan Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti, di Keraton Yogyakarta, Rabu (11/3).
Sultan juga menyatakan tak tahu keaslian keris Diponegoro itu, mengingat sejumlah pihak meragukannya. "Enggak tahu, wong aku ora nampa (tidak menerima)," katanya.
Yang jelas, Sultan mengapresiasi langkah Belanda mengembalikan artefak bersejarah itu. Pasalnya, keris memiliki arti penting bagi masyarakat Jawa. Sultan juga tak menyoal tempat menyimpan keris itu, kendati keris pusaka itu milik salah satu pangeran di Keraton Yogyakarta.
Sultan menyatakan tak masalah jika keris itu disimpan di Museum Nasional di Jakarta. "Yang penting kan keris itu kembali," katanya.
Ia berharap bukan hanya keris tersebut, melainkan artefak dan naskah Keraton Yogyakarta lain juga kembali. Menurutnya, barang-barang bersejarah itu masih tersebar di berbagai negara, termasuk Belanda, saat masa penjajahan dulu.