Padang, Gatra.com - Civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP), telah meluncurkan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka bagi mahasiswa. Tujuannya, untuk memberikan ruang dan kebebasan kepada mahasiswa meningkatkan kompetensi.

Rektor UNP, Ganefri menjelaskan, gerakan ini akan diimplementasikan dengan memberikan kesempatan bagi seluruh mahasiswa. Salah satunya dalam bentuk memberikan kesempatan belajar ke perguruan tinggi lainnya, maupun pada program studi lainnya.

"Setidaknya mahasiswa boleh belajar satu semester ke kampus lain, atau prodi lain mulai Juli-Desember 2020. Tapi ini sifatnya pilihan, bukian wajib," kata Ganefri kepada Gatra.com, Selasa (10/3) di Padang.

Baca juga: Implementasi Kampus Merdeka, Butuh Sinergi Banyak Pihak

Menurutnya, gerakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka ini akan berdampak pada peningkatan kualitas lulusan. Selain itu, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan atau pelaku industri. Hal ini memberikan kesempatan praktek kerja bagi mahasiswa.

Dikatakannya, setidaknya ada 15 industri yang bekerjasama dengan UNP dalam program ini. Mulai dari Semen Padang, Telkom Indonesia, Kunango Jantan, Ruangguru, dan sejumlah hotel ternama di Sumbar. Dalam hal ini, ada delapan praktik kerja yang bisa dilakukan, baik wirausaha, star up bisnis, dan lainnya.

Sementara sebelumnya, gerakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini sudah diluncurkan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, Nizam di UNP. Tujuannya, memberikan belajar bagi mahasiswa dan dosen, agar lebih kreatif sesuai passion-nya.

"Gerakan ini membuat mahasiswa lebih terarah dalam kompetensi, mendata, dan menyiapkan diri untuk langkah ke depannya," kata Nizam.

Kendati demikian, pihak kampus harus memfasilitasi mahasiswa dalam berkarya. Baik menjadi peneliti, guru, pengusaha, maupun aktivis sosial. Maka, kampus disediakan tidak hanya belajar teori, tapi juga merencanakan masa depan yang lebih konkrit dan matang.