Semarang, Gatra.com - Merebaknya Virus Corona atau Covid-19 membuat perusahaan jamu PT Jaya Mitra Kemilau (JMK) memproduksi kapsul herbal Imunobiotik.
Produk kapsul herbal yang menggunakan bahan baku jamu tradisional temulawak, kunyit putih dan propulis atau inti madu bisa mencegah terkena Virus Corona.
Senior Advisor JMK Dr. Charles Saerang, mengatakan kombinasi temulawak, kunyit putih, dan propolis sangat baik untuk menjaga agar virus, termasuk Virus Corona tidak masuk dalam tubuh.
Sebab temulawak memiliki kandungan antioksidan untuk mencegah penyakit, demikian pula dengan kunyit putih.
“Dengan mengkonsumi temulawak, kunyit putih, propulis yang memberikan nilai ganda meningkatkan daya tahan tubuh untuk menjaga Virus Corona,” katanya kepada wartawan di Semarang, Senin (9/3).
Menurut Charles, bila kondisi tubuh manusia sehat, maka segala macam virus, termasuk Virus Corona tidak bisa masuk.
Untuk mencegah masuknya virus, lanjutnya, tidak hanya sekadar dengan menjaga kebersihan tangan, tubuh tapi juga perlu asupan makanan yang sehat.
“Bila kondisi tubuh sehat maka maka virus tidak akan bisa masuk,” ucapnya.
Lebih lanjut, Charles, menyatakan produk Imunobiotik menggunakan bahan tanaman obat tradisional yang sejak dulu kala telah dikenal memiliki kasiat untuk menjaga kesehatan dan pengobatan.
Jamu sudah tidak asing bagi orang Indonesia karena 88 persen pernah mengkonsumsi jamu untuk menjaga kesehatan tubuh.
“Penduduk Indonesia memiliki daya tahan tubuh baik karena kerap minum jamu. Minum jamu banyak manfaatnya,” kata pakar jamu nasional ini.
Produk Imunobiotik, menurut Charles merupakan temuan baru yang menggunakan kombinasi temulawak kelas A asal Semarang dangan kunyit putih kualitas pilihan dan propilis.
“Imunobiotik ini memang khusus untuk meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah Virus Corona,” ujarnya.
Menurutnya, Imunobiotik belum dapat dipasarkan karena masih dalam proses perizinan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Padahal permintaan produk tersebut sudah banyak dari konsumen mancanegera seperti Taiwan, Hongkong, dan Cina.
“Kami sudah mendapatkan pesanan 4 juta kapsul Imonobiotik. Saya harapkan izin dari BPOM segera keluar agar bisa diproduksi,” harap Charles.
Harga Imonobiotik akan dijual untuk konsumen luar negeri US$8 sen hingga US$50 sen per kapsul, sedangkan untuk pasar Indonesia Rp7.000 per kapsul.
“Harga di dalam negeri dijual lebih murah karena melihat kondisi keuangan masyarakat,” katanya.