Home Ekonomi BI Targetkan 80 Persen Wilayah Kepri Gunakan QRIS

BI Targetkan 80 Persen Wilayah Kepri Gunakan QRIS

Batam, Gatra.com - Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau, menargetkan sebanyak 80 persen wilayah Kepri sudah menerapkan sistem pembayaran digital dengan Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS). 

Kepala Perwakilan BI Kepri, Musni Hardi K. Atmaja menuturkan, dalam sosialisasi QRIS, setelah diluncurkan di Kepri sejak Agustus 2019 silam pihaknya memang menargetkan kaum millenial, sebagai mayoritas pengguna pembayaran digital dengan menggunakan barcode yang disediakan oleh berbagai platform pembayaran, ataupun tenant tertentu. 

"Kenapa kita pilih di Universitas, dikarenakan adik-adik kita saat ini memang sangat akrab dengan sistem pembayaran digital, dan oleh karena itu kita perkenalkan sistem baru yang semakin mempermudah mereka," katanya, pada Gatra.com, Senin (9/3) di Aula Politehnik Batam. 

Adapun unsur yang mempermudah, kata Musni, karena dengan satu barcode yang dikeluarkan resmi oleh Pemerintah, bisa dapat digunakan oleh seluruh tenant, maupun sistem pembayaran digital lainnya. 

Dengan meng-install QRIS, pengguna aplikasi langsung dapat melakukan pembayaran berbasis digital ke tenant manapun yang menyediakan pembayaran digital.

Sejak diluncurkan, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan berbagai perbankan dan juga pihak pembiayaan digital yang ada di Kepri guna mensosialisasikan QRIS kepada tenant ataupun merchant yang telah menggunakan sistem pembayaran digital.

"Salah satunya Go-Jek, yang kita tahu memiliki Go-Pay dan juga berbagai aplikasi lain seperti OVO dan sebagainya. Satu sisi kepada para penggunannya, ini akan tentu menyulitkan karena harus menginstall masing-masing aplikasi di dalam handphone mereka," ujarnya.

Untuk saat ini, pihaknya memang mengakui baru menyasar tenant yang ada di pusat perbelanjaan seperti mal, dan juga para penjual lain sepeti kafe yang bekerjasama dengan pihak Go-Jek, maupun OVO atau berbagai aplikasi pembayaran digital lainnya.

"Tapi untuk lanjutannya kita akan mulai menyasar para pelaku usaha UMKM, hingga pedagang di pasar-pasar tradisional," tuturnya.

121