Jakarta, Gatra.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah mengatakan keputusan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yang mengatur penambahan jumlah hari libur di tahun 2020, ini sebagai suatu cara untuk meningkatkan perekonomian nasional.

“Tujuan utamanya, saya kira üntuk meningkatkan perekonomian nasional kita agar lebih mengenali Indonesia, itu tujuan utamanya. Meskipun kita berpikir produktivitas akan berjalan terus, namun cuti bersama dalam termonologi pekerja swasta dengan ASN itu kan berbeda,” kata Ida saat ditemui usai mengikuti Rakor Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PMK, Senin (9/3).

Ida mengakui hasil perembukan penambahan hari libur ini juga mengacu pada refleksi di tahun-tahun sebelumnya. Ida mencontohkan, pada tahun 2018 lalu, ternyata pertumbuhan ekonomi tahun 2018 itu lebih baik dari tahun setelahnya, ada waktu libur lebih lama satu hari dalam kalender.

“Kalau ambil 24 hari mengacu pada 2018 dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2019, ternyata pertumbuhan ekonomi tahun 2018 itu lebih dan tahun 2020 ini kan liburnya cuma 20 hari jadi ditambahin 4 hari, jadi 24 hari. Harapan kita pertumbuhan ekonomi nasional kita semakin baik,” jelasnya.

Ida juga mengaku pemerintah telah membicarakan hal tersebut dengan pihak pengusaha. Ia juga optimis penambahan hari libur tidak akan menggangu produktivitas. Justru penambahan hari libur bisa meningkatkan semangat produktif kedepan.

“Saya kira teman-teman KADIN, APINDO, kita diskusikan bersama bagaimana tetap ada kesempatan, ada sisi baik yang kita harapkan. Kalau hitungnya produktivitas, sebenernya produktivitas juga bisa kalau teman-teman memiliki kesempatan libur, setelah liburnya selesai diharapkan produktivitas meningkat karena semangat baru,” ujar Ida.

“Ini kan berdasarkan perjanjian kerja sama antara perushaan dëngan karyawan. Kalau dia tidak menggunakan cuti bersama, dan tetap bekerja maka dia tetap mendapatkan haknya,” katanya.