Semarang, Gatra.com - Puluhan pengusaha asal Cina belum memastikan kapan mulai investasi ke Jawa Tengah (Jateng) menyusul merebaknya Virus Corona atau Covid-19. Padahal pengusaha negari Tirai Bambu tersebut beberapa waktu lalu telah datang ke Jateng untuk melihat lokasi pabrik.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan, adanya Covid-19 membuat pengusaha Cina maju mundur untuk mulai investasi.
“Pasti sekarang ada pengusaha Cina yang maju mundur, tapi belum ada yang putus. Kita semua masih wait and see perkembangan Virus Coruna,” katanya, Minggu (8/3).
Menurut Ganjar, akan mencoba mengalihkan ekspor ke negara lain yakni ke Jepang. Selama ini ekspor Jateng paling besar ke Amerika Serikat, kemudian ke Jepang AS, dan Cina.
Orang nomor satu di Jateng ini, menyatakan telah ditelpon wakil ketua DPR untuk berbicara dengan Kadin Japang pada pertemuan dengan duta besar Jepang di Indonesia.
“Saya diminta untuk memaparkan tentang Jateng. Ini potensi yang bagus,” ujar Ganjar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri sebelumnya menyatakan sekitar 50 pengusaha asal Cina serius membuka pabrik di Jateng.
Para pengusaha Cina tersebut, menurut Ratna, bahkan telah datang meninjau langsung ke beberapa daerah Kendal dan Pemalang untuk calon lokasi pembangunan pabrik.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian DPMPTSP Jateng, Didik Subiantoro, menyatakan merebaknya Virus Corona membuat pengusaha Cina menunda datang lagi ke Jateng.
“Bukan menunda investasi, tapi menunda datang lagi ke Jateng karena minatnya mereka masih tinggi,” ujar dia.
Pengusaha asal Cina itu kebanyakan bergerak di industri furnitur telah tertarik dengan lokasi di Kendal, Pemalang, dan Sukoharjo.
Didik berharap Virus Corona segera berakhir sehingga rencana investasi yang telah dibicarakan dengan pengusaha Cina bisa masuk ke Jateng.
“Para pengusaha Cina inginnya segera mungkin membuka pabrik di Jateng. 2020 bila lahannya sudah dapat dan perizinan cepat selesai pabrik segara dibangun,” kata dia.