Pati, Gatra.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Marwan Jafar menyebut koperasi bisa menjadi pain killer, tatkala ekonomi negara bahkan dunia sedang melambat. Apalagi saat ini perekonomian global masih berselimut ketidakpastian.
Konsentrasi secara serius untuk memperjuangkan koperasi, khususnya yang dibentuk oleh pemerintah perlu dilakukan. Dengan begitu, kegotongroyongan ekonomi bisa terwujud melalui koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional.
"Koperasi yang memiliki probabilitas positif bisa menjadi pain killer, misalnya negara ekonominya sedang melambat karena ini menyangkut masyarakat yang paling bawah," ujarnya saat sosialisasi UU No 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian di ruang serba guna Rumah Makan Kampoeng Pati, Sabtu (7/3) sore.
Ketua DPP PKB itu menilai, selama ini koperasi masih diinisiasi oleh masyarakat umum atau civil society. Sementara peran pemerintah untuk memberikan pendampingan, pemerkuatan, modal dan adiministrasi, belum terinisiasi secara maksimal.
"Sekaligus juga menunjukkan peranannya bagaimana koperasi ini bisa bersaing. Meskipun ini di level tingkat bawah, dalam konteks bersaing dengan perusahan-perusahan kelas menengah. Ini pentingnya," beber legislator asal Pati itu.
Dalam kegiatan yang sekaligus Reses DPR RI Masa Persidangan II 2019-2020 yang bertajuk Workshop Strategi Menjadi Pengusaha Sukses tersebut, Marwan melanjutkan, sosialisasi perkoperasian mutlak diimplementasikan secara terus-menerus kepada masyarakat.
"Misalnya memberikan titik-titik percontohan koperasi bagus yang dibentuk oleh pemerintah," terang anggota Fraksi PKB itu.
Ia menyontohkan, koperasi yang sehat adalah koperasi yang memiliki kredibilitas serta probabilitas baik dalam pendirian dan perjalanannya.
"Saya rasa, kalau ini dibuat merata di setiap daerah, ini akan meningkatkan perekonomian dan sesuai dengan cita-cita Bung Hatta, yakni kegotongroyongan ekonomi," ucapnya.