Bandung, Gatra.com- Perusahaan penyedia drone industri, Terra Drone Indonesia, bersama PT Airborne Geofisika Indonesia dan Lab Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan uji coba inovasi baru menggabungkan teknologi drone dan Ground Penetrating Radar (GPR).
"Kombinasi teknologi ini membuka potensi baru penggunaan drone dan GPR, khususnya penggunaan pada area yang menantang maupun area yang tidak aman," ujar Managing Director Terra Drone Indonesia, Michael Wisnu Wardhana Siagian dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/3).
Sebagai informasi, GPR merupakan salah satu perangkat yang diperlukan untuk melakukan pemodelan struktur tanah. "Dalam uji coba ini, drone yang membawa sensor GPR diterbangkan secara presisi dan autonomous di atas tunnel dan utilitas bawah tanah di wilayah Institut Teknologi Bandung, dengan ketinggian dan kecepatan berbeda," ungkap Michael.
Menurut Michael, data yang didapatkan itu kemudian diolah dan diinterpretasikan oleh ahli geofisika. Setelah itu kemudian dibandingkan dengan kondisi lapangan sesungguhnya. "Hasilnya, deteksi GPR menggunakan drone mampu memberikan hasil yang akurat," tuturnya.
Salah satunya penggunaan lainnya ialah untuk area pasca blasting di tambang terbuka. Dimana GPR digunakan untuk memetakan area-area yang memiliki potensi bahaya.
"Aplikasi inilah yang kemudian digunakan untuk memetakan kondisi pipa bawah tanah, mendeteksi kebocoran pada pipa, hingga memetakan utilitas bawah tanah yang dapat digunakan untuk beberapa sektor seperti eksplorasi pertambangan dan konstruksi," ungkap Michael menjelaskan.
Metode GPR secara konvensional membutuhkan personel lapangan untuk terjun langsung ke lapangan dengan membawa alat GPR dan melakukan survei. Namun hal tersebut seringkali membahayakan akibat kondisi lapangan dan cuaca yang berat, serta area yang tidak aman dan sulit dijangkau.
"Dengan teknologi drone yang membawa GPR, personel di lapangan tidak perlu terjun langsung mendekati area survey. Sehingga, teknologi drone menawarkan solusi survey GPR yang lebih aman dan efisien," papar Michael.