Solo, Gatra.com - Kereta Api (KA) Bandara Solo sudah beroperasi selama beberapa waktu. Hanya saja sampai saat ini penumpang pesawat yang menggunakan fasilitas KA Bandara belum banyak.

”Minggu lalu, dari 100 penumpang hanya sekitar 20 penumpang yang memang dia penumpang pesawat. Kalau dirata-rata paling baru 5 hingga 10 persen. Masih lebih banyak penumpang yang hanya tertarik mencoba KA bandara,” ucap Kadaop VI Yogyakarta PT KAI Eko Purwanto saat ditemui di Stasiun Balapan Solo, Jumat (6/3).

Meski bulan ini KA Bandara Solo bulan ini telah dikenakan tarif, namun Eko mengaku masih banyak warga sekitar yang antusias menaiki KA Bandara. Sementara penumpang yang benar-benar menggunakan fasilitas KA Bandara karena akan menuju Bandara Adi Soemarmo ataupun sebaliknya, tingkat keterisiannya masih sedikit.

”Mudah-mudahan kedepan lebih meningkat. Kami terus sosialisasi,” ucapnya.

PT KAI juga akan mengevaluasi terkait tarif KA Bandara Solo yang dikenakan pada penumpang. Saat ini relasi Stasiun Bandara Adi Soemarmo ke beberapa stasiun, di antaranya Stasiun Kadipiro, Stasiun Balapan, Stasiun Purwosari dan Stasiun Klaten, dikenakan tarif sama Rp10.000. Namun jika penumpang tidak sampai ke Stasiun Bandara dikenakan tarif Rp8.000.

”Ini kan tarif promo,” ucap Eko.

Rencananya tarif yang akan dikenakan pada penumpang awalnya Rp15.000. Namun pada bulan Maret masih diberlakukan tarif promo. ”Makanya kami belum tahu, apakah tarifnya akan pakai Rp15.000 itu atau ada penyesuaian lagi dari Kementerian Perhubungan,” ucapnya.

Pihaknya berharap okupansi penumpang KA Bandara bisa lebih naik lagi. Pihaknya berharap okupansi bisa semakin baik. Namun menurut Eko, tarif promo tidak akan ditambah lagi. Pasalnya tarif Rp15.000 tersebut dinilai sudah menjadi tarif yang ideal.

”Kalau sudah Rp15.000 mau dipromokan berapa lagi,” ucapnya.