Bandung, Gatra.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengimbau seluruh sekolah mulai membiasakan siswa untuk mencuci tangan di lingkungan pendidikan guna meminimalisir penyebaran virus Corona (Covid-19).
Langkah itu juga diambil seiring meningkatnya kekhawatiran berlebih sebagian masyarakat terhadap penyebaran Covid-19. Salah satunya melakukan pembelian masker dan hand sanitizer besar-besaran.
Kepala Dinas Pendidikan KBB, Imam Santoso MR mengakui jika di lingkungan sekolah mulai banyak yang mencari masker dan hand sanitizer sebagai bentuk upaya antisipatif. Namun ia lebih mengimbau sekolah untuk membiasakan cuci tangan ketimbang membeli masker.
Pasalnya, penggunaan masker tak cukup efektif untuk mencegah penularan virus. Selain itu, masker hanya boleh dipakai untuk orang sakit dan petugas kesehatan.
"Kita memilih mengimbau sekolah menggalakkan cuci tangan sebagai turunan dari program gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Saya kira itu lebih efektif," kata Imam, Jumat (6/3).
Untuk menggalakkan program itu, Disdik meminta sekolah menyediakan cairan pembersih tangan. Serta mulai menerapkan cara bersalaman tanpa harus bersentuhan. "Sekolah menyediakan cairan pembersih tangan, mengajarkan siswa bersalaman tanpa bersentuhan, serta menerapkan etika batuk dan bersin," jelas Imam.
Salah satu sekolah yang menerapkan kebiasaan cuci tangan kepada siswa adalah SMPN 2 Ngamprah. Di seolah ini, siswa membasuh tangannya saat hendak masuk dan keluar kelas.
Humas SMP 2 Ngamprah, Isrifah menjelaskan siswa diberi edukasi agar tak panik dalam merespons isu Corona. Mereka tak diwajibkan mengenakan masker, tapi dibiasakan untuk menjalankan pola hidup sehat salah satunya dengan rutin mencuci tangan.
"Karena sekarang sedang marah isu virus Corona, kami mendorong siswa untuk biasa mencuci tangan sesuai dengan aturan," pungkasnya.