Semarang, Gatra.com - Nasib 6.636 calon jemaah umrah asal Jawa Tengah (Jateng) yang dijadwalkan berangkat pada Maret 2020 masih terkatung-katung atau belum ada kepastian.
Karena sampai sekarang, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi belum juga mencabut izin larangan umrah ke Mekah dan Madinah yang dikeluarkan pada 27 Februari 2020 lalu.
Kasi Pembinaan Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemanag) Jateng, Zainal Fatah menyatakan, kalau nantinya tidak bisa berangkat, maka harus ada reschedule tiket penerbangan, penginapan, dan transaporatasi.
“Kami akan memfasilitasi agar para calon jemaah umrah di Jateng tidak ada yang rugikan,” katanya, Kamis (5/3).
Para calon jemaah umrah itu, lanjutnya, menggunakan biro perjalanan. Di Jateng ada sebanyak 41 biro perjalanan umrah yang berkantor pusat di Jawa Tengah dan 109 yang merupakan kantor cabang.
Lebih lanjut, Zainal, menyatakan bila dilakukan penundaan pada bulan Maret, biro perjalanan umrah merasa khawatir akan terjadinya penumpukan jemaah pada bulan berikutnya.
Padahal slot penerbangan maskapai terbatas, sehingga bila nantinya tidak mendapatkan penerbangan tiket bisa hangus.
“Penjadwalan ulang tiket penebangan hanya dapat dilakukan sekali dan dibatasi maksimal pada 20 Juni. Bila sampai batas waktu belum juga ada penerbangan, maka tiket akan hangus,” ujarnya.
Menurut Zainal, sampai sekarang belum ada solusi untuk menghadapi kondisi tersebut. Termasuk untuk jamaah yang sudah terlanjur berangkat namun tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Jedah, Arab Saudi.
Sedikitnya ada 139 calon jemaah asal Jateng sudah sampai sampai Oman dan Malaysia karena tidak bisa ka Arab Saudi harus kembali lagi ke Indonesia.
“Pembatalan pemberangkatan jemaah ini apakah bisa ditanggung asuransi karena merupakan kejadian force majeure yang tidak diduga,” katanya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Jateng, Endro Dwi Cahyono, mengimbau para calon jemaah umrah agar bersabar dan tidak melakukan refund atau pengembalian dana menunggu kepastian kerajaan Arab Saudi.
Karena dana yang dikeluarkan calon jemaah umrah sudah di belanjakan atau didepositokan semua untuk maskapai, serta transaporasi dan akomodasi di tanah suci Mekah.
"Dana para calon jemaah umrah kami pastikan aman. Para jamaah silakan pergi ke biro umrah untuk menjadwal ulang keberangkatan tanpa ada biaya tambahan,” ujar Endro.