Semarang,Gatra.com - Wajah Painah sumringah, pedagang empon-empon atau rempah-rempah di Pasar Peterongan Kota Semarang ini ketiban untung, karena dagangannya selalu habis, semenjak merbaknya isu corona.
"Allhamdulilah akhir-akhir ini banyak yang nyari empon-empon seperti jahe, kunyit, sereh, temulawak, kunir, asem semenjak ada ramai-ramai corona," ujarnya saat ditemui Gatra.com di lapaknya, Kamis (5/3).
Meskipun beberapa item rempah mengalami kenaikan. Namun hal tersebut tidak menyurutkan niat pembeli untuk bertandang ke lapaknya.
"Meskipun sekarang harga jahe lumayan naiknya tapi orang orang masih banyak yang beli," sebutnya.
Sebelum ramai adanya isu corona, ia hanya mampu menjual rempah 4 hingga 5 kilogram per harinya. Namun semenjak isu corona, terlebih setelah ada dua orang indonesia dinyatakan positif terinfeksi corona, dirinya bisa menjual hingga 10 kilogram per harinya. "Saya saja sampai ikut jual temulawak sejak 3 hari ini karena banyak yang nyari," akunya.
Namun, saat ini pasokan rempah jamu ini kian sulit di dapatkan. Sebab, katanya, hampir semua orang berebutan untuk mendapatkan berbagai rempah tersebut.
"Sekarang lumayan susah dapetnya. Harus rebutan. Kata pengepulnya tiap datang satu truk rempah pasti langsung habis ndak lama kemudian jadi harus cepet cepet," ceritanya.
Salah satu pembeli empon-empon rempah jamu, Sri Suharti mengaku membeli empon-empon lantaran takut terinfeksi virus corona.
"Soalnya kalau rutin minum jamu katanya, virus jadi susah masuk ke tubuh kita," ucapnya.