Cilacap, Gatra.com – Kunyit alias kunir (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.) mendadak langka di pasar tradisional di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, setelah munculnya keyakinan bahwa kandungan Curcumin mampu menangkal virus Corona.
Seperti diketahui, sebelumnya akademisi Universitas Airlangga (Unair) menyebut bahwa zat curcumin yang terkandung dalam beberapa rempah Indonesia ini. Kunyit adalah salah satu rempah yang dikenal dengan kandungan zat curcuminnya yang tinggi.
Seorang pedagang di Pasar Karna, Sidareja, Cilacap, Suryati mengatakan, kini kunyit sulit didapat. Namun, ia mengaku tak tahu pasti, apakah ada aksi borong alias panic buying setelah munculnya kesimpulan bahwa zat curcumin bisa menjadi penangkal virus corona.
“Kalau sekarang tidak ada. Nggak tahu ya (sebabnya),” katanya.
Suryati mengaku hanya menyediakan kunyit dalam jumlah terbatas. Biasanya, ia menyetok sekitar satu karung kunyit, kini ia hanya memproleh satu kantong kunyit.
“Masih ada yang bawa. Petani tapi sedikit,” ujarnya.
Lantaran kelangkaannya, harga kunyit berangsur naik. Sebelumnya kunyit hanya dijual dengan harga Rp6.000 per kilogram. Namun kini kunyit dijual denga harga Rp10 ribu – Rp12 ribu per kilogram
“Masih murah sih, belinya Rp6.000 per kilogram. Kalau sebelumnya hanya Rp2.500 per kilogram. Di sini tadinya banyak kunyit dari petai,” ungkapnya.