Home Kesehatan Sembilan Rumah Sakit di Pati Siap Tangani Virus Corona

Sembilan Rumah Sakit di Pati Siap Tangani Virus Corona

Pati, Gatra.com - Sebanyak sembilan rumah sakit di Kabupaten Pati, Jawa Tengah siap melakukan penanganan jika ada warga yang diidentifikasi suspect Corona Virus. Apalagi, saat ini virus yang memiliki nama lain Covid-19 itu sudah masuk Indonesia.
 
Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, dr Suworo Nurcahyo mengatakan, sembilan rumah sakit tersebut sudah memiliki ruang isolasi sesuai standar dan tim medis untuk penanganan terduga suspect virus corona.
 
"Kalau rumah sakit terdekat yang ditunjuk Kemenkes sendiri adalah RSUD dr Loekmonohadi Kudus dan RSUP dr Kariadi Semarang," ujarnya kepada Gatra.com, Rabu (4/3).
 
Namun rumah sakit di Pati pun sudah siap menangani, di antaranya RSUD RAA Soewondo Pati dengan enam unit fasilitas fisik, RS Kayen sebanyak empat fasilitas, RS KSH Pati dengan lima fasilitas isolasi.
 
Kemudian, RS Mitra Bangsa dengan empat fasilitas, RSU Fastabiq Sehat dengan 10 fasilitas, RS Budi Agung Juwana dengan satu fasilitas, RS Islam dengan tiga fasilitas, RS Sebening Kasih sebanyak dua fasilitas dan terakhir RS As-Suyuthiyah dengan satu fasilitas ruang isolasi.
 
Wadir Pelayanan RSUD RAA Soewondo Pati, dr Joko Subiyono menambahkan, selain fasilitas fisik, pihaknya juga telah membuat Standar Prosedur Operasional (SPO) ketika menangani pasien terduga suspect virus corona.
 
"Secara manajemen kami mulai perbaikan SPO dan alur penerimaan pasien, sejak datang ke IGD berdasarkan rujukan dari faskes yang lain sampai pasien ditransfer ke sini, atau kalau memungkinkan pasien dirujuk ke rumah sakit yang sudah ditunjuk pemerintah," paparnya.
 
Tim medis khusus pun disiapkan dari multi disiplin, mulai dari dokter umum di IGD, spesialis paru, konsultan THT, perawat dan tenaga spesialis lain, seumpama ditemukan pasien terduga terinfeksi Covid-19.
 
Pihaknya pun mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, baik dari tingkat provinsi hingga di tataran pemda untuk penanganan Virus Corona.
 
Sementara untuk deteksi awal, jika ada warga yang mengeluh batuk, pilek, demam, tenggorokan gatal, lemas dan khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat kontak dengan WNA dan lepas dari bepergian dari negara luar.
 
"Begitu ada semacam itu, segeralah berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan terdekat, puskesmas, rumah sakit ataupun dinas, melalui sambungan telepon," imbuhnya.
 
Ia melanjutkan, jika ada warga yang mengeluhkan gejala itu dan tidak terjadi apa-apa selama 16 hingga 17 hari maka bisa disebut tidak terjangkit Virus Corona.
 
"Terkontak 14 hari, pengawasan di situ. Tetapi, setelah hari ke 16, 17 dan seterusnya tidak apa-apa, asumsinya orang itu tidak terjangkit corona virus," bebernya.
 
Ia mengimbau, agar masyarakat tidak panik berlebih adanya Virus Corona. "Masyarakat tidak boleh takut berlebihan, tetapi dengan ini lebih waspada saja. Jangan ketakutan yang irasional. Lembaga sudah punya teknik tersendiri untuk penangan terduga," tandasnya.
2591