Tegal, Gatra.com - Setelah Kota Pekalongan dan Kabupaten Brebes, teror benda menyerupai bom juga terjadi Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (3/3). Benda tersebut diletakkan orang tak bertanggungjawab di depan kampus PGSD Unit Pelaksana Program (UPP) Tegal Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Keberadaan benda misterius itu pertama kali diketahui oleh petugas kebersihan kampus, Faisal Faris (32) saat sedang membersihkan halaman depan kampus sekitar pukul 09.00 WIB.
"Saya sedang bersih-bersih terus lihat ada bungkusan plastik berwarna putih tergeletak. Saya lihat isinya ada kabel, jarum jam, dan cor-coran sehingga saya laporkan ke satpam," katanya.
Personel Polres Tegal Kota yang mendapat laporan dari kampus kemudian mendatangi lokasi penemuan dan langsung memasang garis polisi untuk mencegah warga yang berdatangan untuk menonton mendekat.
Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondijah dan Wakil Wali Kota Tegal Jumadi juga tampak mendatangi lokasi kampus yang berada di Kelurahan Kemandungan, Kecamatan Tegal Barat.
Sekitar pukul 13.00 WIB, Tim Penjinak Bahan Peledak dan Bom Gegana Brimob Pekalongan tiba di lokasi dan langsung melakukan penanganan menggunakan sebuah alat penjinak bom. Hasil penanganan dipastikan benda tersebut bukan bom.
Hal itu ditegaskan Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondijah setelah proses penanganan selesai. Menurutnya, benda tersebut dipastikan tidak berisi bahan peledak.
"Diduga bom awalnya. Setelah kita panggil Jihandak Jibom Gegana dan dicek ternyata bukan bom. Tidak ada isinya, aman," kata Rondijah.
Rondijah mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui pelaku yang meletakkan benda tersebut, termasuk kemungkinan adanya motif yang sama dengan penemuan benda menyerupai bom di Kota Pekalongan dan Kabupaten Brebes.
"Apakah ini teror, kita akan lihat ke depannya. Kita lidik dulu, kita bawa barang buktinya. Ini maksudnya apa, sengaja, atau tidak sengaja," ujarnya.
Hanya saja Rondijah menyebut tidak ada rekaman dari CCTV di lokasi penemuan karena kondisi CCTV tersebut rusak. Penyelidikan akan dilakukan dengan memeriksa saksi-saksi. "CCTV di sini rusak kena petir. Ini yang menyulitkan," ungkapnya.
Penemuan benda menyerupai bom tersebut merupakan yang ketiga kalinya di wilayah eks Karesidenan Pekalongan pada tahun ini. Sebelumnya penemuan benda serupa menggegerkan warga di Kota Pekalongan pada 22 Januari dan Kabupaten Brebes pada 20 Februari.
Salah satu anggota Gegana Brimob Pekalongan menyebut material benda yang ditemukan di tiga lokasi tersebut mirip, yakni berupa cor-coran disertai kabel sehingga menyerupai bom. "Bentuknya hanya mirip bom," ujarnya.