Bandung, Gatra.com - Pemerintah Jawa Barat menetapkan siaga satu virus Corona (Covid-19) menyusul ditetapkannya dua warga Depok positif terpapar virus Corona. Pemprov Jabar juga telah menyiagakan sebanyak 52 rumah sakit yang dilengkapi ruang isolasi bagi penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) mengatakan dari jumlah rumah sakit yang disediakan itu, Pemprov Jabar bakal memberlakukan sistem penangan berjenjang atau sistem ring satu sampai tiga. Sehingga, penangan pasieun tidak hanya dibebankan kepada Rumah Sakit seperti Hasan Sadikin atau RS Rotinsulu.
"Ada 52 rumah sakit di Jawa Barat yang sudah disiapkan untuk menangani pasien dalam pengawasan lengkap ruang isolasi. Kita terapkan konsep ring 1 yaitu RS Hasan Sadikin, RS Rotinsulu. Kemudian ada ring 2 dan Ring 3. Jadi kalau ada kasus, tidak semuanya langsung ke RSHS dan Rotinsulu. Tapi bisa di tangani di ring 2 atau 3," jelas Emil saat ditemui usai Rapat Penanganan Virus Corona di Gedung Sate, Bandung, Selasa (3/3).
Selain menyiagakan rumah sakit, Pemprov Jabar juga telah membentuk tim khusus bernama Jabar COVID-19 Crisis Center. Tim ini dibentuk mengkonfirmasi semua informasi kasus virus Corona di Jabar. Serta memberi edukasi kepada masyarakat. Crisis Center ini juga akan dibentuk di 27 kabupaten/kota.
"Mulai hari ini sudah dibentuk Jabar COVID-19 Crisis Center tempatnya ada di comend center kami. Ketuanya dipimpin oleh saya. Ketua harian pak Sekda, sekretaris Kadinkes. Di bawahnya ada elemen kemuspidaan. Akan hadir pula di 27 kabupaten/kota di Jabar. Depok sudah saya perintahkan lisan semalam," tambahnya.
Lebih jauh, Emil memastikan sampai hari ini jumlah pasien positif Corona belum bertambah. Dari 23 PDP di seluruh wilayah Jawa Barat semuanya dinyatakan negatif.
"Yang positif hanya yang kemarin dilaporkan Presiden. Termasuk pasien yang di Cianjur sudah kita konfirmasi itu bukan terpapar Covid-19. Pasien punya sejarah penyakit paru-paru sebelum berangkat umroh," pungkasnya.