Dubai, Gatra.com - Maskapai penerbangan internasional Emirates Airlines meminta stafnya untuk mengambil cuti tanpa bayaran selama satu bulan, dampak virus corona yang menyebar dengan cepat, sehingga terjadi pembatalan penerbangan di sejumlah bandara di seluruh dunia.
Maskapai Emirates misalnya telah membatalkan penerbangan ke Iran, Bahrain, dan sebagian besar China akibat virus mematikan tersebut. Sejumlah negara-negara di seluruh dunia juga telah menerapkan pembatasan ketat terhadap masuknya warga negara asing.
Chief Operating Officer Adel al-Redha dalam sebuah pernyataan hari Selasa menyebut maskapai ini sebenarnya memiliki lebih banyak sumber daya yang dibutuhkan akibat dari pengurangan frekuensi atau pembatalan penerbangan ke sejumlah negara tujuan.
"Mempertimbangkan ketersediaan sumber daya tambahan dan fakta bahwa banyak karyawan ingin memanfaatkan cuti mereka. Kami telah memberikan pilihan kepada karyawan kami untuk memanfaatkan cuti atau mengajukan permohonan cuti tak berbayar secara sukarela hingga satu bulan," katanya.
Reuters melaporkan pada hari Minggu, mengutip sebuah perusahaan internal melalui surel bahwa Emirates Group, telah meminta staf untuk mempertimbangkan mengambil cuti yang dibayar dan tidak dibayar, karena mengalami perlambatan dalam bisnisnya.
Diketahui, Emirates Grup ini memiliki lebih dari 100.000 karyawan, termasuk lebih dari 21.000 awak kabin dan 4.000 pilot, yang tercatat hingga akhir Maret 2019.
Sejumlah acara konser dan kegiatan-kegiatan besar di Uni Emirat Arab, mencakup kegiatan di pusat pariwisata dan bisnis Dubai, telah dibatalkan atau ditunda penerbangannya karena coronavirus yang terus menyebar.
Asosiasi global terbesar industri penerbangan IATA pada hari Senin mendesak pemerintah Timur Tengah untuk memberikan dukungan kepada pengelola maskapai penerbangan yang berdampak akibat wabah tersebut.