Denpasar,Gatra.com - Penurunan jumlah kunjungan wisata ke Pulau Bali, akibat merebaknya kasus virus corona, berdampak pula pada Pramuwisata atau lebih sering disebut Pemandu Wisata (Tour Guide).
Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali,I Nyoman Nuarta, berkurangnya jumlah wisatawan asing (wisman) khusunya dari Mandarin yang datang ke Bali, membuat para pemandu wisata banyak yang istirahat, dan tidak ada penghasilan karena tidak mendapatkan pekerjaan. Untuk mengisi waktu luang, para pemandu wisata memilih untuk bersilaturahmi ke sanak keluarga atau melakukan pekerjaan lain jika ada.
"Terkait adanya isu virus Corona, terus terang saja kami dilembaga (HPI Bali) sudah merasakan dampak yang luar biasa.Bisa dikatakan,virus Corona dalam jangka waktu pendek memberi pengaruh kepada anggota kami yang bekerja di lapangan.Sementara waktu para anggota istirahat pasca adanya isu virus Corona," katanya, Senin (2/3).
Dikatakannya, sebagain besar pemandu wisata adalah pekerja lepas, hanya sekitar 0,5% anggota berkatagori staf, dengan begitu para pemandu hanya mengandalkan penghasilan jika ada wisatawan.
"Ada pekerjaan, ya kerja dan jika tidak ada pekerjaan, ya tidak bekerja,"ujarnya.
Dia menyebut, jumlah wisatawan Mandarin mengalami penurunan hingga 90%. Meski ada dari Taiwan namun jumlahnya sangat kecil. Sementara wisatawan dari Korea mengalami penurunan hingga 75%.
"Isunya akan ada penutupan penerbangan dari Korea ke Bali. Wisatawan Eropa juga saat ini telah ada yang membatalkan hampir sebesar 50% . Selain itu juga, wisatawan Jepang dari catatan kami ada pembatalan sebanyak 60% juga. Banyak tamu group yang membatalkan,"jelasnya.
Ia berharap, kondisi kondisi seperti saat ini segera berlalu, dan wisata di Bali kembali pulih.