Solo, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo merilis, bulan ini terjadi inflasi sebesar 0,41 persen. Salah satu penyebab adanya peningkatan harga komoditas bawang putih, mengingat pasokan bawang putih di Solo didatangkan dari Cina yang saat ini tengah lumpuh akibat Covid-19 atau yang dikenal dengan Virus Corona.

”Bawang putih dari Solo ini kan semuanya dipasok dari Cina. Jadi ada kenaikan karena jumlah pasokan yang dikirim berkurang,” ucap Kepala BPS Solo TotoTavirijanto pada Senin (2/3).

Tercatat, bawang putih memberikan andil sebesar 0,19 persen pada inflasi bulan ini. Pemicu lainnya inflasi di bulan Februari yakni semangka, cabai merah, beras dan daging ayam. ”Namun komoditas ini tidak memberikan andil yang besar pada inflasi di bulan Februari ini,” ucap Toto.

Toto mengatakan pemerintah telah bertindak dengan melakukan operasi pasar pada komoditas bawang putih. Namun persoalannya, pasokan bawang putih di Kota Solo dan bahkan Indonesia semua datang dari Cina.

”Kalau belum ada kiriman bisa menjadi penyumbang inflasi lagi. Apalagi kalau pemerintah hanya mengandalkan satu sumber saja,” ucapnya.

Namun saat pemerintah mencari solusi dengan mendatangkan impor bawang putih dari negara lain dan diperkirakan kondisi bisa berjalan normal kembali. Apalagi bawang putih menjadi komoditas utama di masyarakat.

”Selain Cina, ada beberapa negara pengekspor bawang putih. Memang harus ada upaya lain, tinggal nanti pemerintah mencari solusi,” ucapnya.

Meski mengalami inflasi, ada beberapa sektor yang mengalami deflasi di kota Solo, di antaranya dari sektor angkutan udara, bensin dan tiket kereta api. Terkait angkutan udara, Toto belum bisa memprediksi apakah penurunan harga disebabkan oleh Virus Corona atau hal lainnya.

”Tapi memang selama ini polanya sudah ada. Saat bulan Desember angkutan udara dan tiket kereta akan tinggi, lalu berangsur normal di bulan Januari. Kemudian dipastikan di bulan Februari turun. Tapi bisa juga di bulan Februari tiket kereta turun karena ada Solo Great Sale,” ucapnya.