Batam, Gatra.com - Menindaklanjuti temuan seorang WNA Singapura VP (37), positif terjangkit Virus Corona usai berkunjung ke Batam, Kepri, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat langsung mengambil langkah cepat, dengan menelusuri jejak pasien positif covid-19 itu, selama berada di Batam. Dinkes juga menelusuri siapa saja warga Indonesia yang kontak langsung dengan VP.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kepri Tjetjep Yudiana mengayakan, selama di Batam VP menjalin kontak erat dengan dua orang WNI. Yakni lelaki inisial P (33) yang merupakan seorang sopir dan wanita inisial CSS (39) yang merupakan asisten rumah tangga VP di Batam. Lantaran, pasien positif covid-19 itu juga mempunyai aset rumah tinggal di Batam.
Tjetjep mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah berupa penelursuran jejak VP di Batam. Dua orang yang menjalin kontak erat VP juga telah diwawancarai, tim medis juga telah mengambil sample spesimen untuk diteliti dilaboratorium, dan dikarantina di rumah.
"Sampai saat ini, kedua closed contact tidak mengalami gejala: demam, batuk, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Kondisinya akan dipantau terus selama masa karantina berlangsung,” katanya, pada Gatra.com, Senin (2/3) di Batam.
Menurut Tjetjep, Pemprov Kepri juga sedang menelusuri jejak VP di semua lokasi selama berada di Batam, Kepri untuk mengantisipasi penyebaran Virus mematikan itu.
Berikut ini hasil penulusaran yang dilakukan oleh Dinkes Kepri :
1. VP bertolak ke Batam dan kembali ke Singapura menggunakan kapal Feri. Manifes penumpang datang dan berangkat sudah terkonfirmasi dan sedang dalam penelusuran terhadap semua kru dan penumpang.
2. Closed contact dengan sopir : 3 orang (istri dan 2 orang anak).
3. Closed contact dengan asisten rumah tangga: 10 orang (saudara dan keluarga).
Guna mengantisipasi, Tjetjep mengaku, pihaknya telah melakukan penguatan surveilans dengan menelusuri seluruh closed contact, baik primer maupun sekunder, yang melibatkan lintas sektor terkait.
Lalu, penguatan jalur informasi dari puskesmas dan fasilitas kesehatan swasta terhadap pasien dengan gejala Covid -19, penyiapan fasilitas observasi bagi orang dalam pemantauan, termasuk tenaga pemantau dan lainnya, serta penguatan kesiapsiagaan RS rujukan Covid-19.