Home Internasional Celaka COVID-19, Bursa Saham Asia Terus Berguguran

Celaka COVID-19, Bursa Saham Asia Terus Berguguran

Singapura, Gatra.com - Bursa saham Asia masih berguguran pada perdagangan perdananya, Senin (2/3), melanjutkan perlemahan yang telah terjadi sejak sepekan lalu. Itu terjadi karena para investor masih menarik diri dari pasar saham, lantaran penyebaran virus Corona baru atau Covid-19 yang mulai masif di luar Tiongkok.

Saham Australia dan Selandia Baru masing-masing turun 2,2 persen dan 3,2 persen pada awal perdagangan. Demikian pula dengan saham Jepang yang dibuka turun 1,4 persen. Sedangkan imbal hasil tersirat pasar berjangka surat berharga AS 10 tahun, diperdagangkan di bawah 1 persen untuk pertama kalinya.

"Sebenarnya ada banyak yang mengharapkan pasar hari ini dibuka positif, mengingat pasar Amerika Serikat juga telah kembali pulih. Tapi PMI Cina yang melemah secara signifikan, praktis membuat kami melanjutkan aksi jual cepat aset-aset berisiko ini," kata manajer portofolio di Tribeca Investment Partners di Sydney, Jun Bei Liu, seperti dikutip Reuters, Senin (2/3).

"Saat ini masalahnya adalah virus menyebar secara eksponensial (di luar China), sebagai investor ekuitas, kami tidak yakin apa dampak yang akan terjadi pada akhirnya," imbuh dia.

Dari mata uang, investor mencari perlindungan pada yen Jepang, yang melonjak ke level tertinggi terhadap dolar dalam 20 minggu terakhir. Ini seiring perubahan tren pasar uang yang kini mengharapkan penurunan suku bunga di Amerika Serikat.

Di sisi lain, kekhawatiran pasar akan penyebaran virus Corona sejak minggu lalu, telah membuat kapitalisasi pasar global hilang lebih dari US$5 triliun. Seiring perlemahan paling tajam pada bursa saham, lebih dari satu dekade.

Sementara itu, skala kerugian yang besar telah mendorong pasar keuangan untuk menghitung kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve AS, Bank of Japan, dan Reserve Bank of Australia.

Pasar menyiratkan Bank Sentral AS akan memangkas bunga 50 bps dan Bank Sentral Australia memangkas 25 bps pada bulan ini. Tidak hanya itu, pekan ini, Bank Sentral Australia dan Kanada juga akan melakukan pertemuan terkait kebijakan suku bunga.

92