Medan, Gatra.com – Kosgoro 1957 Sumatera Utara (Sumut) menilai pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golongan Karya (Golkar) yang ke X di Sumut tidak sah. Untuk itu dalam waktu dekat akan ada Musda yang mengikuti mekanisme partai berlambang beringin tersebut.
Musda yang dibuka Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Ahmad Doli Kurniawan Tanjung tersebut dinilai tidak sesuai dengan mekanisme partai. Banyak kejanggalan dalam pelaksanaan Musda yang diselenggarakan di Hotel JW Marriott, Jalan Putri Hijau, Medan, (24/2).
Baca Juga: Musda Golkar Sumut Sudah Sesuai Juklak
Sebagai salah satu organisasi pendiri Partai Golkar, Kosgoro 1957 Sumut memastikan akan ada Musda yang sesuai dengan mekanisme partai. Serta berjalan dengan demokratis dan memilih pemimpin yang dapat membesarkan partai Golkar di Sumut.
“Kita komunikasi dengan DPP Golkar. Ada beberapa kejanggalan. DPP Partai Golkar menyebut ada atau cacat hukum. Karena itu akan ada kejutan dalam waktu dekat,” terang Ketua Kosgoro 1957 Sumut, Riza Fakhrumi Tahir, di Kantor Kosgoro Sumut, Minggu (1/3).
Baca Juga: Musda Golkar Sumut Resmi Dibuka
Sesuai informasi yang diterima Kosgoro 1957, semestinya yang membuka Musda di Sumut adalah Waketum Golkar, Azis Syamsuddin. Karena Azis Syamsuddin yang memiliki mandat dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
“Jadi bakal ada kejutan di Sumut, seperti apa kita tunggu saja. Yang pasti kegiatan kemarin bukan Musda dan yang akan berlangsung juga bukan tandingan. Melainkan Musda yang sesungguhnya,” terangnya.
Baca Juga: Ahmad Yasir Ridho Lubis Resmi Memimpin Golkar Sumut
Mantan Sekretaris DPD I Partai Golkar Sumut itu mengatakan bahwa pelaksanaan Musda tersebut hanya bagian dari skenario untuk menggagalkan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah maju sebagai ketua Golkar Sumut.
Sebelumnya, Waketum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tanjung menegaskan bahwa pelaksanaan Musda ke X di Sumut sesuai dengan Petunjuk Pelaksana (Juklak). Doli menegaskan bahwa penerima mandat tersebut ada sepuluh orang.
Baca Juga: Musda Golkar Riau Diundur, Begini Respon Tim Syamsuar
Doli menjelaskan bahwa setiap Musda menerima mandat 9 atau 10 orang. Menurut Doli pernyataan Azis Syamsuddin hanya persoalan teknis. Karena Musda Sumut semestinya dilaksanakan Minggu (23/2).
Terkait dengan akan dilakukan pemeriksaan Musda Sumut apakah sesuai dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Doli mengatakan bahwa seluruh hasil Musda pada dasarnya akan diperiksa.
"Di DPP itu tidak ada dualisme terkait Musda. Karena Ketum Golkar itu satu, Airlangga Hartarto. Semua pelaksanaan Musda berjalan baik tidak ada riak-riak," katanya.