Semarang, Gatra.com - Dinas Pertanian Kota Semarang mendorong para petani untuk menggunakan pupuk organik ketimbang pupuk non organik. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peredaran pupuk non organik palsu.
"Kalau dibilang takut kami tidak takut dengan adanya penyebaran pupuk palsu seperti di Klaten atau Wonogiri," ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur saat ditemui, Minggu (1/3).
Menurutnya, hingga saat ini kebutuhan pupuk di Kota Semarang masih dapat di kendalikan dalam jumlah yang tidak begitu besar.
"Allhamdulilah sejauh ini belum ada laporan soal penyebaran pupuk palsu. Karena kami memantau dengan ketat, dan kebutuhan pupuk di Kota Semarang terbilang kecil jika dibandingkan dengan daerah daerah lain," paparnya.
Apalagi, saat ini petani di Kota Semarang tengah didorong untuk beralih pada penggunaan pupuk organik seperti pupuk kompos ataupun pupuk kandang.
"Kami terus dorong para petani untuk menggunakan pupuk organik. Selain karena harganya lebih murah, nilai jual produk pertaniannya juga lebih tinggi karena tidak menggunakan bahan kimia," katanya.
Menurutnya, selain nilai jual yang lebih tinggi, kebutuhan akan produk pertanian organik juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun, ditengah munculnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan keamanan bahan pangan.
"Selain penggunaan pupuk organik, kamu juga dorong para petani untuk berhenti menggunakan bahan bahan kimia lainnya seperti pembasmi hama, ataupun zat pemicu pertumbuhan. Kita dorong supaya sealami mungkin," ujarnya.