Bandung, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) menilai akan selalu ada kesempatan bagi Indonesia, di dalam ketidakpastian global yang hingga kini terus menghantam dunia. Tergantung bagaimana pemerintah merespon ketidakpastian itu dengan kebijakan-kebijakan fiskal dan moneternya.
Sebab, di dalam suatu ketidakpastian, selain dituntut untuk menjaga agar ekonomi Indonesia tidak ikut melemah seperti negara-negara lainnya, pemerintah juga dituntut untuk mencari celah, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dalam negeri.
"Dalam suatu ketidakpastian, selalu ada opportunity. Namun ini tergantung bagaimana kita meresponnya. Tantangan ini akan memaksa kita berinovasi mencari kesempatan yang lain, kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Wira Kusuma dalam Media Gathering, di Cibangkong, Bandung, Sabtu (28/2).
Wira menjelaskan, dampak yang paling besar dari ketidakpastian yaitu berasal dari sektor ekspor dan impor Indonesia. Misalnya saja, karena wabah virus Corona baru atau Covid-19 yang melanda hampir di seluruh dunia, membuat ekspor dan impor Indonesia tertekan. Akibatnya, pendapatan negara pun akan ikut tergerus. "Meski proyeksi turun, bukan berarti optimisme ikut turun, optimisme yang rasional dan kredibel berdasarkan penghitungan itu penting," ucap Wira.
Jika seperti itu, yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan mencari sumber bahan baku baru untuk barang-barang impor. Begitu juga dengan pasar pengganti untuk mengganti pasar yang tertutup karena Corona.
Ketika pertumbuhan ekonomi tidak bisa lagi mengandalkan sisi eksternal seperti ekspor, permintaan domestik bisa kita optimalkan. Bagaimana kita menjaga konsumsi, inflasi, semua kita jaga. Untuk menjaga investasi juga ada omnibus law dan pengerjaan proyek infrastruktur, itu kita lakukan dengan baik, kata dia.