Semarang,Gatra.com - Ratusan warga Kota Semarang memperebutkan gunungan buah hasil pertanian petani lokal dalam gelaran Semarang Agro Expo 2020, Sabtu (29/2).
Warga rela berdesak-desakan, satu sama lain untuk bisa mendapatkan buah-buahan, seperti mangga, jeruk, apel, manggis, pisang, nanas dan lainnya. Gunungan buah setinggi kurang lebih 2 meter itu pun langsung ludes hanya dalam waktu kurang dari lima menit. Tak sedikit warga yang gigit jari karena tidak mendapatkan buah-buahan.
Acara rebutan gunungan buah itu merupakan bagian dari untuk menyemarakan acara Semarang Agro Expo 2020 yang digelar di Kebun Buah Purwosari, Mijen Kota Semarang. Dalam gelaran ini menghadirkan beberapa produk pertanian unggulan di kota lunpia seperti buah durian, manggis, melon, apel beras unggul organik dan beberapa macam produk pertanian lainnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Semarang nyatanya masih memiliki 30.000 hektar lahan produktif yang ditanami oleh berbagai macam tumbuhan.
"Inilah hebatnya Kota Semarang, meskipun jadi kota besar kelima se Indonesi, tapi masih memiliki puluhan ribu lahan produktif yang sangat menghasilkan saat ini," ujarnya.
Menurutnya, keberadaan lahan produktif di Kota Semarang merupkan sebuah berkah yang tidak dapat digantikan oleh apapun.
"Inilah salah satu keunikan Kota Semarang, sesuatu yang khas dan akan kita pertahankan," imbuhnya.
Sebab,katanya, melalui sektor pertanian ekonomi masyarakat semakin berdaya dan maju.
"Banyak sekali masyarakat Kota Semarang yang maju dan berdaya karena bertani, karena petani Semarang selalu menghasilkan produk pertanian yang bagus dan berkualitas tinggi," tegasnya.
Bahkan, katanya, untuk memenuhi pangsar dalam negeri, petani Kota Semarang belum dapat memenuhinya.
"Kalau bicara ekspor belum dulu karena untuk memenuhi pasar lokal saja sudah kewalahan, makanya saat ini pemkot terus upayakan adanya kelompok tani berdaya dan program program tani unggulan," tandasnya.