Home Politik Akses Umrah Ditutup, DPR RI Desak Pemerintah Lobi Arab Saudi

Akses Umrah Ditutup, DPR RI Desak Pemerintah Lobi Arab Saudi

Padang, Gatra.com - Penutupan pintu umrah oleh pemerintah Arab Saudi bagi hampir seluruh negara, berdampak pada pembatalan jadwal keberangkatan jemaah umrah ke negara itu. Termasuk salah satunya, jamaah umrah dari Indonesia.

Menanggapi hal itu, Komisi VIII DPR RI mendesak pemerintah untuk memperhatikan hak-hak jemaah umrah yang sudah dijadwalkan keberangkatannya ke Arab Saudi. Misalnya, dengan melakukan pendekatan kepada pihak Arab Saudi, agar izin untuk melaksanakan umrah tetap terbuka.

"Pemerintah perlu melakukan lobi kepada Arab Saudi, setidaknya menemui Kedutaan Besar Arab Saudi yang ada di Indonesia," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ihsan Yunus, saat kunjungan kerja ke Padang, Jumat (28/2).

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan mengingat banyak masyarakat yang telah mendaftarkan diri untuk umrah. Apabila dilakukan penundaan, dikhawatirkan akan merugikan jamaah, baik secara materi maupun psikologi. Padahal, ada jamaah yang menabung bertahun-tahun demi bisa umrah.

Ia mengungkapkan, setidaknya ada rata-rata 110.000 jemaah per bulannya yang berangkat umrah menuju Arab Saudi. Jika penutupan sementara umrah ini berlanjut, bukan hanya jemaah yang mengalami kerugian, tapi juga berimbas pada jasa angkutan, seperti penyedia travel, dan lainnya. 

Selain itu, Ihsan juga berpendapat, alasan pemerintah Arab Saudi menutup kedatangan jemaah karena mengantisipasi penyebaran virus Corona-19 kurang tepat. Apalagi, di Indonesia belum ada ditemukan masyarakat yang terkena virus Corona-19 dan bersih dari virus tersebut.

Tentunya, banyak orang menginginkan agar pihak pemerintah Arab Saudi membuka diri untuk kedatangan umrah dari Indonesia. Kendati demikian, bagi masyarakat yang sudah dijadwalkan berangkat umrah agar bisa bersabar dalam menunggu pemerintah mencarikan jalan keluarnya. 

"Semoga ada solusi yang terbaik terkait persoalan ini yang dapat dilakukan pemerintah pusat. Setidaknya untuk jemaah yang telah dijadwalkan kebarangkatan umrahnya," ujar Ihsan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, menyebutkan, pemerintah daerah memahami kondisi yang diambil sebagai kebijakan oleh pemerintah Arab Saudi. Maka untuk itu, ia berharap kepada agen travel umrah tidak membuat masyarakat yang telah mendaftar merasa dirugikan.

Nasrul menyarankan, agar pihak agen travel umrah menyampaikan kepada masyarakat yang telah mendaftar, untuk bersabar dan tidak panik. Pasalnya, pemerintah tengah berupaya, agar pemerintah Arab Saudi bisa membuka akses untuk jemaah umrah yang datang dari Indonesia.

Mantan Bupati Pesisir Selatan itu mengungkapkan, jemaah umrah dari Sumbar memang cukup banyak. Setidaknya dari Sumbar ini ada 3.000 orang per bulan, dan sekitar 400 orang yang berangkat umrah per harinya. Dengan banyaknya jumlah itu, diharapkan ada solusi terbaik dari pemerintah pusat.

"Kita berharap, Arab Saudi segera membuka kembali akses untuk jemaah umrah asal Indonesia, bagi yang sudah mendaftar harap bersabar," imbuhnya.

135