Bandung Barat, Gatra.com - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI sepakat menggelontorkan dana pinjaman sebesar Rp 285 miliar untuk membantu proyek infrastruktur jalan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) wilayah selatan.
Jangka waktu pinjaman itu ditetapkan selama tiga tahun dengan suku bunga sebesar 6,26 persen. Total angsuran yang harus dibayar Pemkab Bandung Barat dalam satu tahun adalah sebesar Rp.95 miliar.
Direktur PT SMI, Darwin Trisna Djaya Winata mengatakan, bunga pinjaman yang diberikan kepada pemda KBB merupakan bunga terkecil jika dibanding 63 daerah yang telah melakukan pinjaman. Hal itu merujuk formula penghitungan bunga sesuai Peraturan Mentri Keuangan, yang menjumlahkan nilai surat berharga ditambang 0,75 persen.
"Ada fotmulanya. Fasilitas pinjaman tiga tahun itu disetarakan dengan surat hutang Pemerintah RI, ditambah 0,75 persen. Kebetulan surat hutang berharga kita untuk tiga tahun dipenutupan hari ini 5,7 persen jadi kalau ditambah 0,75, sekitar segitu lah," kata Darwin saat menghadiri penandatanganan pinjaman daerah di Ngamprah, KBB, Jumat (28/2).
Menurut Darwin, Pemda Bandung Barat adalah daerah pertama di Jawa Barat yang melakukan pinjaman terhadap SMI. KBB ditunjuk karen memiliki komitmen dan potensi besar untuk bisa melunasi pinjaman. Dari sejumlah potensi itu, bahkan KBB bisa melakukan pinjaman lebih besar lagi.
"Ada beberapa kriteria penerima pinjaman. Khusus KBB, karena pertama komitmen, tata kelola pemerintahan, laporan keuangan audit BPK yang kita perhatikan selama tiga tahun, terus rencana pengembangan daerah, dan dari sisi kapasitas fiskal semuanya baik," tambahnya.
Rencananya dana miliaran rupiah itu akan dipecah menjadi dua paket proyek besar. Pertama, akan dipakai untuk peningkatan jalan Rancapanggung-Cijenuk, Cijenuk-Sarinagen, dan Sarinagen-Baranangsiang, dengan total panjang jalan 19,9 Km. Total anggaran yang digunakan sebesar Rp 87 miliar.
Paket kedua yaitu peningkatan jalan Selacau- Cililin, Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta-Celak, Celak-Gunung Halu, Bunijaya- Cilangari, dan Cilangari-Cisokan, dengan total panjang jalan 52,37 KM. Ditambah pelebaran jembatan Tajim menjadi 6 Meter. Total proyek ini sebesar Rp.197 miliar.
Sementara itu, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna optimis proyek infrastruktur jalan di wilayah selatan itu akan membuka akses perekonomian masyarakat terutama dari sektor pariwisata yang tengah digenjot tahun ini.
Ia berjanji dua paket proyek besar itu akan dilelang di bulan Maret. Sehingga pelaksanaannya selesai akhir tahun 2020.
"Itu membuka akses wilayah selatan untuk objek wisata. tahun ini akan dibuka tiga objek wisata di wilayah selatan, tiap tahun kita akan buka objek wisata di sana. dan pekerjaan ini akan selesai satu tahun saja. Awal Maret kita lelang," paparnya.
Aa Umbara juga yakin utang SMI akan selesai dalam waktu 3 tahun. Ia bakal memangkas anggaran dinas PUPR tiap tahun untuk membayar pinjaman pokok. Sedangkan bunganya, akan dibayar dari laba kunjungan wisata.
"3 tahun harus selesai. Nanti anggaran PU dipotong untuk pembayarannya. Jika tiap tahun dapat Rp.300 miliar dari APBD nanti akan dipotong setangah nya untuk bayar utang. Dan objek wisata ini akan diproyeksikan untuk membayar bunganya," pungkasnya