Home Ekonomi Erick Thohir Terima Kunjungan Delegasi Bangladesh

Erick Thohir Terima Kunjungan Delegasi Bangladesh

Jakarta, Gatra.com - Menteri BUMN Erick Thohir menerima kunjungan delegasi Bangladesh di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/2). 

Delegasi yang terdiri dari Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujan bersama beberapa pejabat Kementerian Perkeretaapian Bangladesh serta Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Azmar Kabir. Kedatangan mereka bermaksud menawarkan kerja sama bilateral, antara lain terkait infrastruktur yang kini tengah dikembangkan di negaranya. 

Menteri Erick menyampaikan Indonesia dan Bangladesh memiliki hubungan bilateral yang baik dalam hal politik, ekonomi, maupun perdagangan. Kerja sama di beberapa sektor menjadi bukti bahwa Indonesia menaruh perhatian yang serius 
terhadap Bangladesh. 

Erick menyebut nilai kerja sama kedua negara tercatat meningkat dari semula US$1,45 miliar pada tahun 2014 menjadi US$1,97 miliar pada 2018 lalu. 

“Saya ingin memastikan bahwa hubungan kedua negara terus terjalin dengan baik. Terima kasih telah bekerja sama dengan BUMN kami sejak 2006 untuk menyuplai gerbong kereta atau lokomotif di Bangladesh, kami sangat menantikan dukungan yang bisa diberikan untuk membangun perekonomian di Bangladesh,” ujar Erick. 

Menanggapi pernyataan tersebut, Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujan juga menyampaikan ketertarikannya untuk membahas dan mengeksplorasi kemungkinan kerja sama dalam hal transportasi kereta api untuk kesejahteraan bersama bagi kedua negara. 

“Kami juga ingin mengundang Indonesia untuk berinvestasi di sektor infrastruktur di negara kami,” tuturnya. 

Sebagaimana diketahui, sejak 2005 hingga saat ini, terdapat 5 perjanjian kontrak yang telah disepakati antara Perkeretaapian Bangladesh dengan INKA. Dari perjanjian kerja sama tersebut, sebanyak 450 gerbong kereta produksi INKA telah beroperasi di Bangladesh.

Kerjasama keduanya berlanjut hingga saat ini. INKA diketahui sedang mengikuti tender 1.050 gerbong dengan nilai mencapai ratusan juta dollar. 

“Ini menjadi bagian dari pengembangan industri kereta api kita yang tidak hanya fokus di dalam negeri tetapi juga negara lain, seperti Bangladesh,” ujar Erick. 

Erick menambahkan, selain kerja sama dengan INKA, terdapat peluang kerja sama lainnya seperti pembangunan Power Plan dan LNG melalui PT Pertamina (Persero) Tbk, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). 

“Untuk membangun perekonomian, listrik tentu sangat penting sehingga peluang kerja sama ini menjadi sesuatu yang harus kita diskusikan di masa depan,” lanjutnya.

Mantan Presiden Inasgoc ini juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menawarkan kerja sama dalam hal Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan pekerja di Bangladesh, serta pengelolaan Rumah Sakit untuk mengatasi isu kesehatan di negara tersebut. 

“Saya berharap di masa depan kita dapat mengadakan kerja sama dengan Bangladesh di sektor-sektor lainnya,” ujarnya. 
 

191

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR