Home Ekonomi Reschedule Umrah Jadi Solusi Tekan Kerugian

Reschedule Umrah Jadi Solusi Tekan Kerugian

Surabaya, Gatra.com - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri) menyarankan jemaah umrah agar melakukan reschedule atau penjadwalan ulang keberangkatan ke tanah suci dengan mengubah jadwal keberangkatan setelah tanggal 14 Maret 2020.

Ketua DPD Amphuri Jawa Timur Sofyan Arif mengatakan, pihaknya masih menginventarisir potensi kerugian dari para pengusaha travel se-Jatim. Dari inventarisir itu, ada beberapa aspek yang menjadi sumber kerugian.

Pertama, adalah Visa plus asuransi. Mengingat, tiap jamaah harus merogoh kocek mulai dari Rp2,75 juta hingga Rp3 juta. Harga visa tersebut sudah termasuk asuransi di Arab Saudi senilai USD 52.

"Yang sudah pasti jadi kerugian dan belum dapat solusi dari pemerintah Arab Saudi itu berkaitan dengan visa. Karena, harus apply visa. Nah, visa sekarang kan berbayar," kata Sofyan dihubungi Gatra.com, Jumat (28/2).

Menurut Sofyan, jemaah di Jawa Timur per hari mencapai 1200an orang. Jika dihitung dengan biaya visa per jamaah tersebut, maka potensi kerugian akan tembus Rp30 miliar.

Potensi kerugian juga akan terjadi dari aspek pemesanan hotel di tanah suci. Sofyan menyatakan telah mendapat kejelasan soal reschedule booking hotel para jemaah di Madinah.

"Yang belum oke ini (re-schedule) di Mekkah. Karena Mekkah masih dipenuhi dengan para jemaah. Jadi mereka merasa, kalau (hotelnya) tidak dipakai, bisa hangus," jelas Sofyan.

Menurutnya, tawaran reschedule dapat menekan potensi kerugian para pengusaha travel menyusul kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menolak kedatangan jemaah umrah. Jika tidak, travel akan mengalami kerugian dapat membengkak.

Pembengkakan nilai kerugian akan terjadi dua kali lipat jika jemaah membatalkan perjalanan umrahnya. Sebab, pihak travel wajib mengembalikan uang para jemaah, setelah terlanjur membayar semua transportasi dan akomodasi.

78