Jakarta, Gatra.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan beberapa waktu terakhir. Pada Jumat (28/2), IHSG dibuka Rp5.436,17 dan ditutup di level Rp5.456,28. Laju IHSG tercatat melemah mencapai 4 persen hari ini, menjadi rekor terdalam sejak 2 Maret 2017.
Pada awal pekan ini, Senin (24/2), IHSG padahal dibuka di Rp5.846,12 dan terus menunjukkan tren penurunan sepanjang minggu. Dalam satu pekan, IHSG telah ambruk sebanyak 7,30 persen.
“Pelemahan IHSG beberapa hari ini sejalan dengan tekanan yang terjadi di berbagai bursa saham dunia. Ini dilatarbelakangi oleh sentimen negatif penyebaran virus Corona yang semakin meluas ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat,” sebut Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sekar Putih Djarot dalam pernyataan yang diterima Gatra.com, Jumat (28/2).
Diketahui, hampir seluruh bursa saham di Asia memang terkoreksi. Indeks Hang Seng melemah 2,41 persen, indeks Shanghai Composite melemah 2,55 persen. Begitu pula pelemahan indeks Straits Times di Singapura sebesar 2,25 persen.
OJK berjanji akan memperhatikan secara ketat perkembangan dan dinamika pasar saham baik global, regional, maupun domestik. OJK menyatakan siap terus berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan sesuai dengan kewenangan pihak mereka.
“OJK bersama Pemerintah dan BI telah dan akan terus mensinergikan kebijakan untuk memberikan stimulus dan menjaga kepercayaan publik khususnya investor,” pungkasnya.