Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menghimbau kepada Kepala Dinas Kebudayaan terkait se-Indonesia untuk tidak lagi membuang uang untuk promosi wisata. Menurutnya, biaya promosi untuk wisata selama ini tidak efektif, apalagi didorong perubahan perilaku turis.
"Sudah berapa tahun kita terus keluarin uang, anggaran untuk pemasaran bikin event, untuk promo. Toh nggak ada yang datangkan? Susah kan? Sedikit naik lalu turun lagi [Para Turis]. Makanya, saya jamin, bapak-ibu kalau uang itu jangan digunakan buat pemasaran," kata Nadiem dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kebudayaan, di Jakarta, Jumat (28/2/).
Menurut Nadiem, bentuk pemasaran yang efektif dan yang paling murah ialah memanfaatkan gawai pengunjung. Dengan adanya pengunjung yang posting keindahan alam dan budaya di satu daerah akan memicu rasa penasaran. Menurut Nadiem, Word of mouth adalah satu-satunya pemasaran yang efektif di era sekarang ini.
"Word of Mouth adalah misal, orang yang akan datang ke situ dan saking bagusnya saking serunya dia ngepost di instagram atau di facebook. Itulah satu-satunya marketing yang akan efektif bagi pengunjung," jelas Nadiem.
Atas dasar itu, Nadiem menyebut bahasa iklan sebanyak apapun adalah bentuk dari "pembakaran" uang saja. Karena dirinya yakin, dengan menciptakan sebuah pengalaman pariwisata yang baik adalah bentuk marketing yang paling optimal.
"Saya yakin tanpa sepeserpun marketing, saat orang tahu ada mangga manis, biarkan yang membeli menyebarkan informasi jika mangga manis ada di warung itu," pungkasnya.