Jakarta, Gatra.com - Industri animasi Indonesia semakin moncer. Bulan ini, bisnis animasi Indonesia diperkirakan meraih transaksi sebesar USD1,5 juta atau setara Rp21 miliar. Raihan ini dicapai melalui kegiatan Business Matching antara pelaku industri animasi Indonesia dan pelaku industri animasi Korea dalam rangkaian kegiatan, Indonesia-Korea Animation Industry Cooperation Forum.
Bentuk bisnis animasi Indonesia yang diminta oleh Korea yaitu berbentuk service work dan rencana pengembangan IP bersama. “Kami harapkan nilai transaksi ini terus berkembang seiring komunikasi lebih lanjut antar pelaku industri animasi kedua negara,” ujar Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Kementerian Perdagangan, Marolop Nainggolan, (28/02).
Menurut Marolop, Indonesia juga masih memiliki peluang menggarap bentuk bisnis animasi lain dengan Korea. Modal lain yang dapat meningkatkan transaksi animasi Indonesia ke Korea, yaitu melalui penandatanganan kerja sama antara Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI) dan Korea Animation Producers Association (KAPA). “Diharapkan melalui kerja sama ini, industri animasi Indonesia dan Korea dapat sama-sama semakin berkembang,” ujarnya.
Kegiatan business matching ini melibatkan 16 pelaku industri animasi Indonesia. Mereka adalah KOMI Studio, Studio SHOH, Round Box, Caravan Studio, the Little Giantz, Lima Group, Ayena Studio, Bunnydog Studio, Patopo Studio, Redvinn Studio, Imaji Studio, Temotion, Enspire, Powerry, Anantarupa, dan PT Hidayah Insan Mulia.
Sementara dari pelaku industri animasi Korea yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan 12 anggota dari Korea Animation Producers Association (KAPA). Mereka adalah, DPS, ICONIX, ANIK, Funny Flux, Pictionary Art Factory, Retrobot, B. I. Group, Anihouse Sun, J-Cube Animation, Studio Gale, Neotany Media, dan Vooz Club.
Editor: Hendry Roris