Cilacap, Gatra.com – Warga Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampunglaut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah kini bisa menikmati aliran listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menerangi dusun di tengah Laguna Segara Anakan ini.
Tokoh warga Bondan, sekaligus Apudin mengatakan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Pertamina RU IV Cilacap membuat program Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (Emas Bayu). Melalui instalasi hybrid ini, Dusun Bondan mendapatkan aliran listrik.
“Sekarang sudah teraliri sebagian besar. Yang pertama lewat program tiga tahun lalu. Kemudian lewat program Emas Bayu ini. Sekirar 40-an KK yang sudah teraliri listrik,” kata Apudin, yang juga koordinator pengelola Emas Bayu.
Apudin menjelaskan, secara administratif termasuk wilayah Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah. Namun, lokasinya terpisah sejauh tujuh kilometer dari permukiman penduduk desa yang sama.
Itu sebabnya, ketika wilayah empat desa di Kampung Laut teraliri listrik PLN, warga Bondan masih menggunakan sentir alias lampu minyak dan lilin. Listrik begitu jauh dari angan-angan mereka.
Pasalnya, untuk mengalirkan listrik dari Ujung Alang misalnya, butuh bentangan saluran listrik sepanjang tujuh kilometer dengan medan berat. Kabel itu mesti melewati sungai-sungai dan hutan hutan mangrove yang bertanah labil.
“Nggak bisa, kalau ke Cilacap lebih jauh, ada 20 kilometer,” ucap Apudin.
Saat itu, kata dia, warga lantas memanfaatkan mesin genset. Tetapi, lantaran dayanya yang terbatas, genset pun tak optimal menopang kebutuhan listrik warga. Tanpa listrik memadai, sekitar 78 keluarga di Dusun Bondan nyaris tak berkutik.
Harapan warga lantas menjadi kenyataan tiga tahun lalu. Tanpa dinyana, Pertamina menghadirkan program menghadirkan Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (Emas Bayu) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (Embak Mina) di kampung ini.
Unit Manager Communication, Relation and CSR Refinery Unit IV Cilacap, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan, fasilitas dengan teknologi Hybrid yang merupakan perpaduan antara panel surya dan kincir angin ini merupakan upaya Pertamina menghadirkan energi terbarukan. Harapannya, dengan kecukupan energi itu. kesejahteraan masyarakat Bondan yang merupakan wilayah desa tertinggal bisa meningkat.
“Pada tahun 2017, setelah melakukan pengkajian dan pendataan, Pertamina kemudian melakukan pembangunan instalasi 5 kincir dan 24 panel surya. Tujuannya agar masyarakat di dusun tersebut dan sekitarnya bisa mendapatkan energi untuk penerangan kehidupan mereka,” kata Laode.