Wonogiri,Gatra.com - Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel meminta para petani untuk berhati-hati ketika membeli pupuk. Alih-alih bisa menyuburkan tanah, malah justru membuat tanah dan tanaman rusak.
Hal tersebut diungkapnnya saat menggerebek 4 pabrik pupuk palsu di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Kamis (27/2).
"Kami menindak lanjuti kasus ini dari temuan pupuk palsu dari kelompok tani di Kabupaten Klaten. Setelah Polres Klaten membawa pupuk tersebut ke laboratorium terbukti kualitas pupur tersebut jauh di bawah standar," ujarnya.
Ia menjelaskan, pupuk palsu memiliki ciri-ciri, yaitu lebih lengket saaat dicampurkan dengan pupuk urea dan warnanya cenderung berubah.
Selain itu, pupuk palsu juga memiliki ciri yang dapat diindentifikasikan lewat mata telanjang, yakni tulisan merk tidak terang, lambang SNI terkesan kabur, dan memiliki jahitan karung yang lebih kendor.
"Kemudian saat ditaburkan ke tanaman tidak nampak hasilnya atau tidak terjadi perubahan apapun," imbuhnya.
Dalam kasus ini petugas kepololisan telah mengamankan beberapa orang yakni, Suparlan, Achmad Yani dan dua warga Wonogiri yakni Farid Giri dan Teguh Suparlan yang memiliki masing masing pabrik pupuk palsu di Kecamatan Pracimantoro.
Disisi lain, Camat Pracimantoro, Warsito, mengatakan jika pabrik pupuk palsu di wilayah kekuasannya merupakan penggilingan kalsit pada zaman dulu.
"Ndak ada yang tahu atau curiga kalau sekarang jadi tempat pembuatan pupuk palsu," tandasnya.