Jakarta, Gatra.com - Srihadi Soedarsono akan mempertunjukkan luskisan-lukisan bentang alam (landscape) buatannya dalam pameran tunggal "Srihadi Soedarsono -- Man x Univers" di Galeri Nasional Indonesia, pada 11 Maret - 9 April 2020. Pameran ini merupakan kerja sama dengan Sugar Group Companies untuk yang ketiga kalinya.
Tema pameran kali ini, "Man x Univers" menginterpretasikan keindahan lanscape Indonesia sebagai semangat spiritual atas rasa kemerdekaan dan kebanggaan berbangsa. Sebab, lanscape dalam perspektif Srihadi adalah tema yang lebih dalam dari sekadar lukisan pemandangan.
"Makna yang akan ditampilkan sebagai pameran tunggal yaitu bagaimana kedudukan saya dan masalah kita dengan alam semesta," kata Srihadi saat peluncuran acara pameran dan buku "Srihadi Soedarsono -- Man x Univers", di JJ Royal Brasserie, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/2).
Pada pameran ini ada 44 lukisan yang dipajang, 38 di antaranya adalah karya baru dan sisanya koleksi pribadi. Semuanya merupakan lukisan yang menggunakan media cat minyak pada kanvas, kecuali satu karya yaitu sketsa Borobudur (1948).
Srihadi membuat sketsa Borobudiur saat masih berusia 17 tahun. Kurator pameran "Man x Univers", Rikrik Kusmara, mengatakan, karya ini ikut ditampilkan untuk menunjukkan bahwa sejak dahulu Srihadi sudah menunjukkan intuisi dan ketertarikan pada nilai-nilai alam, manusia, dan budaya. Sketsa Borobunur inilah sebagai cikal bakal Srihadi membuat lukisan-lukisan landscape sebagai ciri khasnya.
Rikrik mencoba mengintrepertasikan karya Srihadi pada pameran. Menurutnya, Srihadi sedang merespons sebuah perkembangan wacana yang kontekstual saat ini.
"Saya melihat ada hubungannya dengan perkembangan di tahun 2016-2019, naik turunnya emosi sosial, berbagai wacana muncul tentang sosial, politik, dan budaya," ujarnya.
"Bahwa sebetulnya ada respons langsung melihat perkembangan sosial dan politik. Ada sejumlah karya yang menggambarkan respons Pak Srihadi," lanjutnya.
Rikrik mengelompokkan 44 lukisan ini menjadi 4 jenis tema, yaitu kritik sosial, contohnya lukisan Papua series, Bandung series, dan Field of Salt. Selanjutnya tema dinamis, contohnya Jaliwatuh Series dan Energy of Wave. Lalu tema manusia dan alam, memuat lukisan Montain series, Tanah Lot series, serta Gunung Kawi series. Terakhir, tema kontemplasi contohnya Horizon series dan Borobudur series.
Bertepatan dengan pembukaan pameran, diluncurkan juga buku "Srihadi Soerdarsono -- Man x Univers" ditulis oleh Siti Faridan dan Jean Couteau. Buku ini menerjemahkan kompleksitas simbolisme lukisan Srihadi yang terlihat sederhana, yang berbicara tentang hubungan manusia secara spiritual dengan alam semesta.
"Semakin saya menggali, semakin saya menemukan hal-hal yang menarik. Bila kita melihat karya Srihadi, karyanya tampil sederhana, tidak langsung melihat keseluruhan ruang. Namun bila kita telusuri kita menyadari bahwa sesungguhnya keserderhanaan itu adalah multi kompleks," ujar Jean.
Reporter: FBA