Jakarta, Gatra.com - Politikus PDIP, Masinton Pasaribu mengklarifikasi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sempat ramai menjadi bahan pergunjingan publik. Diketahui, Megawati sempat melontarkan bahwa partainya bukan partai keluarga yang bisa secara mudah membangun dinasti politik.
Masinton beranggapan, pernyataan itu tak spesifik menyindir siapa pun. Anggota Komisi III DPR itu juga mengatakan, pernyataan Megawati itu tak sekali disampaikan ke muka umum.
"Itu kan pernyataan buat internal kader. Buat kami itu bukan (pernyataan) yang baru. Dalam sebuah pembekalan internal beliau menyampaikan. dua tahun lalu juga disampaikan begitu," jelas Masinton di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/2).
Masinton mengatakan, PDIP merupakan partai yang terbuka. Jika ada pihak yang menuding pernyataan itu untuk menyindir pejabat negara bahkan kadernya sendiri, Masinton membantahnya. "Enggak. Enggak nyindir siapa-siapa," tutupnya.
Sebelumnya, Megawati meminta kepada seluruh kadernya agar tidak memanfaatkan jabatan untuk mendorong keluarga, kerabat, hingga anak-anak mereka yang belum memiliki pengalaman untuk bertarung di Pemilu.
"Tapi berhentilah, kalau kalian punya anak, anaknya itu enggak bisa, jangan dipaksa-paksa. Jengkel lho saya. Lah iya lho, ngapain sih kayak enggak ada orang. Kader itu ya anak kalian juga lho. Ya kalau enggak anakne, kalau ndak istrine, kalau enggak ponakane,” kata Megawati di DPP PDIP, Rabu (19/2).
Mega pun menjelaskan, putrinya, Puan Maharani terpilih sebagai Ketua DPR karena memang putrinya itu memiliki kemampuan dalam membangun komunikasi politik di dapilnya, sehingga bisa mendapatkan suara terbanyak saat Pemilu Legislatif 2019 lalu.
"Nanti pasti ada yang bilang 'lho Ibu kan juga, tapi kan saya membuktikan'. Saya enggak pernah, saya (bilang) ke anak saya 'kamu jadilah sesuai dengan apa yang kamu jalankan'," ujarnya.
Presiden ke-5 RI ini menambahkan, setiap kader PDI Perjuangan merupakan anak-anaknya yang memiliki peluang yang sama untuk mencalonkan dan dicalonkan dalam pesta demokrasi. Ia tak ingin partai besutannya menjadi partai kelompok keluarga.
"Kader-kader itu anak-anak kalian yang harusnya kalian lihat. Eh, kamu benar-benar lho ya kerja, nanti kamu saya jadikan sekretaris kek, apa kek. Kan begitu. Sehingga partainya yang berkembang, jangan menjadi kelompok-kelompok keluarga, aduh mabok aku," ujar Mega.
Megawati pun berjanji bahwa partainya akan mencalonkan kerabat dari petinggi partai untuk terakhir kalinya dalam Pilkada serentak 2020. Setelah itu, pihaknya akan mencalonkan kaum millennial yang kompeten dalam Pemilu 2024.
"Ini terakhir saya beri kesempatan seperti ini. Tapi 2024, saya berkehendak, semuanya itu anak-anak muda yang maju. Sudah, cukup lah. Jangan pula mencari-cari tempat," Mega menegaskan.