Semarang,Gatra.com - Dua kecamatan di Kota Semarang, yakni Kecamatan Mijen dan Tembalang merupakan daerah rawan penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Untuk itu, warga di kedua wilayah itu diminta waspada.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan hingga saat ada 71 warga Kota Semarang yang terjangkit penyakit ini.
"Ada 71 orang, 36 orang penderita merupakan laki laki, 35 orang merupakan perempuan. Rata rata memang berasal dari Kecamatan Mijen dan Tembalang," ujarnya saat ditemui Gatra.com, Rabu (26/2)
Menurutnya, perlu ada kesadaran dari masyarakat untuk mencegah penyebaran virus yang berasal dari gigitan nyamuk
"DBD bisa di cegah lewat gerakan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur. Biasakan hidup bersih, makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup," imbaunya.
Untuk itu saat ini Dinas Kesehatan juga tengah membangun sinergi dengan Karang Taruna untuk menghidupkan kembali gerakan bersih lingkungan.
"Kami tengah membangun sinergi dengan Karang Taruna seKota Semarang agar gerakan gerakan seperti jumat bersih atau kerja bakti dapat diaktifkan kembali di lingkungan masyarakat," ucapnya.
Sebab, katanya, pencegahan penyakit demam berdarah melalui fogging atau pengasapan tidak lagi efektif untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus.
"Kami sarankan kalau hendak membasmi nyamuk penyebab DBB tidak lagi menggunakan fogging karena lebih banyak efek negatif daripada positifnya. Selain dapat memicu gangguan pernapasan, rata rata nyamuk juga sudah kebal. Jadi percuma. Cara yang paling tepat ialah menjaga kebersihan diri dan lingkungan," tandasnya.