Home Hukum Diduga Rebutan Cowok, Pelajar di Kudus Jadi Korban Bullying

Diduga Rebutan Cowok, Pelajar di Kudus Jadi Korban Bullying

Kudus, Gatra.com - Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kudus, disinyalir menjadi korban bullying (perundungan). Diduga penyebabnya adalah karena pelaku dan korban jatuh hati kepada lelaki yang sama.
 
Ketua Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus, Noor Haniah mengatakan, perundungan yang dialami korban JA (13) berupa kekerasan fisik dan psikis (kekerasan verbal).
 
"Memang ada kekerasan fisik berupa tamparan. (Penyebabnya) namanya anak muda, (diduga rebutan) teman cowok lah," ujarnya, Rabu (26/2).
 
Ia menyebut, setidaknya ada sembilan orang pelaku bullying, hanya saja yang melakukan kekerasan fisik (penamparan) kepada korban ialah AN (15). Perundungan ini diketahui melibatkan tiga sekolah di kabupaten berjuluk Kota Kretek.
 
"Perundungan ini melibatkan tiga sekolah. (Pelakunya) kalau tidak delapan, ya sembilan orang," jelasnya.
 
Menurutnya, kasus perundungan yang menimpa JA sudah diselesaikan dengan jalan kekeluargaan. Namun, masih akan ada mediasi lanjutan, lantaran satu orang terduga pelaku masih belum hadir pada mediasi yang melibatkan Polres Kudus, JPPA Kudus, pihak sekolah, keluarga korban dan pelaku.
 
"Kita fasilitasi untuk mediasi, baik dari pihak keluarga korban maupun pelaku sudah sepakat untuk berdamai dan menyelesaikannya secara kekeluargaan. Cuman memang mediasi ini berlanjut karena satu anak (AN) belum ada," terangnya.
 
Noor membeberakan, peristiwa perundungan bermula saat JA diajak pelaku AN ke jalan Desa Tumpang Krasak, Kecamatan Jati, Kudus dengan dalih berfoto dengan rekan lainnya, Selasa (25/2). Nahasnya, di tempat itu korban JA malah mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan.
 
"Komunikasi kedekatan terhadap hal itu penting dilakukan, agar tidak terjadi lagi hal seperti ini. Dari JPPA siap mendampingi sampai selesai," ucapnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Joko Susilo menyebut, bullying yang dialami JA sudah diselesaikan secara damai.
 
"Sudah diselesaikan secara kekeluargaan, kami dari dinas juga sudah mengunjungi sekolah-sekolah yang bersangkutan berkenaan hal ini," terangnya.
 
Sebelumnya, video perundungan yang dialami korban tersebar di jagat maya. Sontak hal tersebut menjadi konsumsi publik dan mendapatkan respon beragam dari netizen, khususnya di Kabupaten Kudus.
611