Jakarta, Gatra.com - Perencanaan Ibu Kota Negara (IKN) yang tengah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Provinsi Kalimantan Timur, memungkinkan adanya kesempatan untuk masuknya sektor Riset dan Teknologi di perencanaan pembangunan IKN tersebut.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, pun tidak menepis hal tersebut. Karena pertama, dijelaskan Bambang, dari segi teknologi, IKN nantinya bisa menjadi ibu kota yang bisa menggambarkan masa depan.
"Jadi, teknologi yang dipakai adalah teknologi yang bukan saja kekinian tapi justru merupalan teknologi masa depan. Artinya, riset atau penguasaan teknologi terkait teknologi masa depan itulah seperti autonomous drive, mobil tanpa sopir misalkan, kemudian Smart City yang sifatnya menyeluruh, ini benar-benar harus dikuasai oleh kita," kata Bambang saat ditemui di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/).
Bambang mengatakan, teknologi masa depan yang dapat diaplikasikan dalam IKN baru tersebut sejatinya mampu dibeli dan diterapkan, namun alangkah lebih baiknya lagi, jika teknologi tersebut dikuasai oleh Sumberdaya Manusia (SDM) dalam negeri.
"Teknologi mungkin bisa kita beli dengan mudah di masa depan. Tapi akan lebih baik kalau teknologi masa depan itu juga kita kuasai. Sehingga, kalau pun masih ada ketergantungan terhadap teknologi dari luar, itu bisa diimbangi degan teknologi yang dikuasai atau dikembangkan oleh bangsa Indonesia sendiri," ucap Bambang.
Namun, Bambang mengaku belum ada arahan lebih lanjut terkait penunjukan atau perlibatan BRIN ataupun lembaga penelitian lain dalam penerapan teknologi di IKN baru tersebut. Tapi yang pasti, perancangan teknologi di IKN tersebut harus seusai dengan prioritas riset nasional.
"Tapi, nanti kalau kita sudah sampai kepada penyusunan rencana detail ibu kota baru, barangkali beberapa institusi perguruan tinggi atau lembaga penelitian yang memang dianggap mampu akan kita libatkan. Supaya mereka lebih bisa melakukan alih teknologi atau penguasaan teknologi yang mungkin awalnya datangnya dari luar," ujarnya.